Tim Subdit IV Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau saat ini masih memburu pembunuh gajah latih yang ditemukan mati dan kehilangan gading di kawasan Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) pada Rabu, 10 Januari 2024.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) Polda Riau Kombes Pol Nasriadi mengatakan, berdasarkan hasil pengecekan yang dilakukan pengelola Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), ditemukan ada kandungan racun pada tubuh gajah mati itu.
"Anggota Polda Riau sedang melakukan penyelidikan," kata Nasriadi di Pekanbaru, mengutip dari Antara, Minggu, 28 Januari 2024.
Gajah yang diberi nama Rahman itu mati di usia 46 tahun. Sebelum mati, sekitar pukul 15.55 WIB, para pawang gajah itu sempat memberikan pertolongan pertama untuk hewan mamalia itu.
“Mahout(pawang gajah) awalnya datang menemui Rahman untuk memberikan buah-buahan. Namun beberapa kali dipanggil Rahman tidak menyahut dan setelah dicari ditemukan gajah dalam keadaan lemas. Gading sebelah kiri juga ditemukan hilang," kata Kepala TNTN Heru Sutmantoro.
Baca juga: Lucunya Kama, Anak Gajah Sumatera yang Lahir di Bali Zoo
Berdasarkan petunjuk dokter BKSDA Riau, mereka memberikan obat pencahar berupa norit, susu dan gula cair menggunakan selang. Namun binatang itu tidak tertolong.
"Berdasarkan hasil nekropsi kuat dugaan Rahman diracun terlebih dahulu sebelum dipotong gadingnya. Setelah kematian Rahman kami melapor ke Polsek Ukui, Polres Pelalawan," pungkasnya.
Tim Subdit IV Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau saat ini masih memburu pembunuh
gajah latih yang ditemukan mati dan kehilangan gading di kawasan Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) pada Rabu, 10 Januari 2024.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) Polda
Riau Kombes Pol Nasriadi mengatakan, berdasarkan hasil pengecekan yang dilakukan pengelola Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), ditemukan ada kandungan racun pada tubuh gajah mati itu.
"Anggota Polda Riau sedang melakukan penyelidikan," kata Nasriadi di Pekanbaru, mengutip dari
Antara, Minggu, 28 Januari 2024.
Gajah yang diberi nama Rahman itu mati di usia 46 tahun. Sebelum mati, sekitar pukul 15.55 WIB, para pawang gajah itu sempat memberikan pertolongan pertama untuk hewan mamalia itu.
“Mahout(pawang gajah) awalnya datang menemui Rahman untuk memberikan buah-buahan. Namun beberapa kali dipanggil Rahman tidak menyahut dan setelah dicari ditemukan gajah dalam keadaan lemas. Gading sebelah kiri juga ditemukan hilang," kata Kepala TNTN Heru Sutmantoro.
Berdasarkan petunjuk dokter BKSDA Riau, mereka memberikan obat pencahar berupa norit, susu dan gula cair menggunakan selang. Namun binatang itu tidak tertolong.
"Berdasarkan hasil nekropsi kuat dugaan Rahman diracun terlebih dahulu sebelum dipotong gadingnya. Setelah kematian Rahman kami melapor ke Polsek Ukui, Polres Pelalawan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)