Malang: Sejumlah personel gabungan disiapkan untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pasalnya beberapa kecamatan di Kabupaten Malang rawan terkena dampak bencana, terutama banjir yang disebabkan luapan Sungai Brantas dan sungai-sungai besar lainnya yang melintasi wilayah tersebut.
Wakapolres Malang, Kompol Wisnu S Kuncoro, mengatakan wilayah geografis dan geologis di Kabupaten Malang memiliki kerentanan terhadap bencana alam. Khususnya bencana hidrometeorologi, atau bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan.
"Melihat besarnya ancaman bencana alam geometeorologi tersebut maka kita perlu meningkatkan kewaspadaan terlebih saat ini akan memasuki musim penghujan," kata Wisnu saat Apel Gelar Pasukan dan Peralatan Kesiapan Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi di Halaman Mapolres Malang, Selasa 28 November 2023.
Berdasarkan data BMKG, wilayah Kabupaten Malang akan memasuki musim penghujan mulai November 2023 hingga puncaknya pada Januari-Februari 2024. Selama periode tersebut diprediksi terjadi peningkatan intensitas curah hujan lantaran adanya pengaruh Badai La Nina yang memicu peningkatan curah hujan hingga 20 persen sampai dengan 70 persen.
“Dengan adanya potensi peningkatan curah hujan pada periode musim tersebut maka perlu dibangun kewaspadaan mitigasi dan kesiapsiagaan darurat bencana hidrometropi dari berbagai elemen,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Wisnu meminta kepada seluruh personel gabungan untuk selalu bersiap mengantisipasi bencana. Mulai dari peningkatan sinergitas antar stakeholder, menyusun rencana kontijensi, melakukan sosialisasi persuasif dan edukatif kepada masyarakat, serta memastikan kesiapan mental dan fisik satuan tugas.
Pihaknya juga meminta masing-masing satuan tugas dari TNI Polri maupun pemerintah daerah saling berkoordinasi menyiapkan lokasi pengungsian dan jalur evakuasi serta melaksanakan pelatihan secara intensif. Personel juga diminta melakukan pengecekan secara intensif dan berkala terhadap seluruh peralatan besar yang telah dimiliki.
“Termasuk menjaga kesehatan dan keselamatan dalam pelaksanaan tugas agar para anggota yang bertugas di lapangan dapat menjalankan tugas secara optimal,” jelasnya.
Sebagai informasi, Polres Malang menggelar Apel Gelar Pasukan dan Peralatan Kesiapan Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi di Halaman Mapolres Malang, Selasa, 28 November 2023. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kesiapan menghadapi potensi bencana alam di l Kabupaten Malang.
Apel ini dihadiri oleh personel gabungan Kodim 0818 Malang-Batu, Brimob Detasemen B Pelopor Ampeldento, Satpol PP, dan BPBD Kabupaten Malang. Kegiatan juga dihadiri Pemkab Malang, SAR, Pemadam Kebakaran, dan Senkom Mitra Polri.
Malang: Sejumlah personel gabungan disiapkan untuk mengantisipasi
bencana hidrometeorologi di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pasalnya beberapa kecamatan di Kabupaten Malang rawan terkena dampak bencana, terutama
banjir yang disebabkan luapan Sungai Brantas dan sungai-sungai besar lainnya yang melintasi wilayah tersebut.
Wakapolres Malang, Kompol Wisnu S Kuncoro, mengatakan wilayah geografis dan geologis di Kabupaten Malang memiliki kerentanan terhadap bencana alam. Khususnya bencana hidrometeorologi, atau bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan.
"Melihat besarnya ancaman bencana alam geometeorologi tersebut maka kita perlu meningkatkan kewaspadaan terlebih saat ini akan memasuki musim penghujan," kata Wisnu saat Apel Gelar Pasukan dan Peralatan Kesiapan Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi di Halaman Mapolres Malang, Selasa 28 November 2023.
Berdasarkan data BMKG, wilayah Kabupaten Malang akan memasuki musim penghujan mulai November 2023 hingga puncaknya pada Januari-Februari 2024. Selama periode tersebut diprediksi terjadi peningkatan intensitas curah hujan lantaran adanya pengaruh Badai La Nina yang memicu peningkatan curah hujan hingga 20 persen sampai dengan 70 persen.
“Dengan adanya potensi peningkatan curah hujan pada periode musim tersebut maka perlu dibangun kewaspadaan mitigasi dan kesiapsiagaan darurat bencana hidrometropi dari berbagai elemen,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Wisnu meminta kepada seluruh personel gabungan untuk selalu bersiap mengantisipasi bencana. Mulai dari peningkatan sinergitas antar stakeholder, menyusun rencana kontijensi, melakukan sosialisasi persuasif dan edukatif kepada masyarakat, serta memastikan kesiapan mental dan fisik satuan tugas.
Pihaknya juga meminta masing-masing satuan tugas dari TNI Polri maupun pemerintah daerah saling berkoordinasi menyiapkan lokasi pengungsian dan jalur evakuasi serta melaksanakan pelatihan secara intensif. Personel juga diminta melakukan pengecekan secara intensif dan berkala terhadap seluruh peralatan besar yang telah dimiliki.
“Termasuk menjaga kesehatan dan keselamatan dalam pelaksanaan tugas agar para anggota yang bertugas di lapangan dapat menjalankan tugas secara optimal,” jelasnya.
Sebagai informasi, Polres Malang menggelar Apel Gelar Pasukan dan Peralatan Kesiapan Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi di Halaman Mapolres Malang, Selasa, 28 November 2023. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kesiapan menghadapi potensi bencana alam di l Kabupaten Malang.
Apel ini dihadiri oleh personel gabungan Kodim 0818 Malang-Batu, Brimob Detasemen B Pelopor Ampeldento, Satpol PP, dan BPBD Kabupaten Malang. Kegiatan juga dihadiri Pemkab Malang, SAR, Pemadam Kebakaran, dan Senkom Mitra Polri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)