Jakarta: Lembaga Pemantau Pemilu (LPP) Suara Rakyat memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam memantau Pemilu 2024.
Ketua LPP Suara Rakyat Lukman Edy memaparkan, sistem AI yang gunakan lebih canggih dan akurat yang bernama aplikasi Hi-Suara. Dalam pemaparan dan presentase sistem tersebut, teknologi AI itu diklaim bisa mengetahui hasil pemilihan dengan cepat dan akuntabel.
"Saat ini saya meyakini sistem kita yang paling canggih di Indonesia. Paling cepat dan bisa langsung diverifikasi untuk tingkat kepercayaannya," ujar Lukman Edy dalam pembengkalan di hadapan para pengurus dan simpul relawan LPP Suara Rakyat di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin, 22 Januari 2024.
Menurutnya, sistem yang dihadirkan bukanlah sebagai pesaing bagi KPU tapi lebih kepada penguatan terhadap sistem KPU. Dengan akurasi yang tinggi dan terverifikasi, maka sistem Hi-Suara dari Suara Rakyat ini akan membuat hasil dari KPU lebih memiliki legitimasi yang kuat.
"Untuk hasil tetap dari KPU yang akan tunggu resminya, tapi kita memang bisa lebih cepat dari KPU. Itu nanti juga bisa meng 'compare' hasil dari KPU, karena sistem kita sudah memiliki alat untuk verifikasi data-data itu," ujar politikus PKB ini.
Dalam pelaksanaan dan penyampaian hasil pantauan LPP Suara Rakyat ini, sudah melakukan kerja sama dengan salah satu TV Nasional. LPP Suara Rakyat juga akan berkesinambungan mengeluarkan siaran pers terkait pantauan Pemilu 2024, guna menjaga keterbukaan informasi publik.
Mantan Menteri Pembangunan Desa Tertinggal (PDT) ini juga menyampaikan pilihannya untuk berada pada posisi netral pada Pemilu 2024 ini.
"Saya sejak pemilu pascareformasi sudah menjadi partisan, bahkan pada beberapa periode pilpres terakhir, saya selalu menjadi bagian dari tim inti. Pada periode ini (Pemilu 2024), saya mencoba melihat pemilu pada posisi netral. Saya ingin berkontribusi terhadap berlangsung demokrasi yang baik, melalui pemilu yang jujur, adil, damai dan berteknologi tinggi," ujar Lukman.
Sebagai Politisi Senior PKB, Lukman Edy mengaku sudah vakum dengan urusan kepartaian sejak 2019 lalu. Terkait PKB yang mengusung salah satu pasangan pilpres, Lukman menyebut tidak terlibat secara aktif.
"Saya dipercaya jadi komisaris pada salah satu BUMN pada 2019 lalu, konsekuensinya saya tidak lagi partisan parpol. Jadi saya netral sudah sejak 2019 lalu."
"Mengenai sikap PKB atau arah dukungan PKB, saya tidak terlibat. Ketiga pasangan capres-cawapres yang sekarang berkontestasi, semua adalah sahabat saya dan saya mendoakan yang terbaik buat semua. Saya sekarang hanya ingin berkontribusi kepada negara dan bangsa melalui LPP Suara Rakyat ini," pungkasnya.
Jakarta: Lembaga Pemantau Pemilu (LPP) Suara Rakyat memanfaatkan Artificial Intelligence (
AI) atau kecerdasan buatan dalam memantau
Pemilu 2024.
Ketua LPP Suara Rakyat Lukman Edy memaparkan, sistem AI yang gunakan lebih canggih dan akurat yang bernama aplikasi Hi-Suara. Dalam pemaparan dan presentase sistem tersebut, teknologi AI itu diklaim bisa mengetahui hasil pemilihan dengan cepat dan akuntabel.
"Saat ini saya meyakini sistem kita yang paling canggih di Indonesia. Paling cepat dan bisa langsung diverifikasi untuk tingkat kepercayaannya," ujar Lukman Edy dalam pembengkalan di hadapan para pengurus dan simpul relawan LPP Suara Rakyat di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin, 22 Januari 2024.
Menurutnya, sistem yang dihadirkan bukanlah sebagai pesaing bagi KPU tapi lebih kepada penguatan terhadap sistem KPU. Dengan akurasi yang tinggi dan terverifikasi, maka sistem Hi-Suara dari Suara Rakyat ini akan membuat hasil dari KPU lebih memiliki legitimasi yang kuat.
"Untuk hasil tetap dari KPU yang akan tunggu resminya, tapi kita memang bisa lebih cepat dari KPU. Itu nanti juga bisa meng 'compare' hasil dari KPU, karena sistem kita sudah memiliki alat untuk verifikasi data-data itu," ujar politikus PKB ini.
Dalam pelaksanaan dan penyampaian hasil pantauan LPP Suara Rakyat ini, sudah melakukan kerja sama dengan salah satu TV Nasional. LPP Suara Rakyat juga akan berkesinambungan mengeluarkan siaran pers terkait pantauan Pemilu 2024, guna menjaga keterbukaan informasi publik.
Mantan Menteri Pembangunan Desa Tertinggal (PDT) ini juga menyampaikan pilihannya untuk berada pada posisi netral pada Pemilu 2024 ini.
"Saya sejak pemilu pascareformasi sudah menjadi partisan, bahkan pada beberapa periode pilpres terakhir, saya selalu menjadi bagian dari tim inti. Pada periode ini (Pemilu 2024), saya mencoba melihat pemilu pada posisi netral. Saya ingin berkontribusi terhadap berlangsung demokrasi yang baik, melalui pemilu yang jujur, adil, damai dan berteknologi tinggi," ujar Lukman.
Sebagai Politisi Senior PKB, Lukman Edy mengaku sudah vakum dengan urusan kepartaian sejak 2019 lalu. Terkait PKB yang mengusung salah satu pasangan pilpres, Lukman menyebut tidak terlibat secara aktif.
"Saya dipercaya jadi komisaris pada salah satu BUMN pada 2019 lalu, konsekuensinya saya tidak lagi partisan parpol. Jadi saya netral sudah sejak 2019 lalu."
"Mengenai sikap PKB atau arah dukungan PKB, saya tidak terlibat. Ketiga pasangan capres-cawapres yang sekarang berkontestasi, semua adalah sahabat saya dan saya mendoakan yang terbaik buat semua. Saya sekarang hanya ingin berkontribusi kepada negara dan bangsa melalui LPP Suara Rakyat ini," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)