Anugerah Desa Budaya (ADB) 2023 di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Istimewa
Anugerah Desa Budaya (ADB) 2023 di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Istimewa

Desa Didorong Jadi Pionir Pemajuan Kebudayaan

Whisnu Mardiansyah • 21 Desember 2023 23:03
Lombok: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
menganugerahkan Penghargaan Desa Budaya 2023 di Desa Pringgasela, Lombok Timur, Nusa
Tenggara Timur. Penganugerahan ini merupakan bentuk penghargaan terhadap desa-desa yang
berhasil menjadi pionir dalam Pemajuan Kebudayaan Desa (PKD).
 
Penghargaan ini tidak hanya menandai keberhasilan mereka dalam melestarikan tradisi, tetapi
juga merupakan dorongan pemerintah untuk terus berkontribusi pada pemajuan kebudayaan
desa.
 
Pada 2023 ini, Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Kebudayaan menyasar 315 desa dengan harapan hasil jangka pendek berupa pemberdayaan
masyarakat desa yang mencakup jumlah desa yang membuat perencanaan pembangunan desa
berbasis kebudayaan, jumlah narasi dan aktivitas kebudayaan desa, berikut sistem data
kebudayaan desa yang melekat di dalamnya.

Inisiasi ini mendapat pendampingan melalui tiga tahap, yakni: temu kenali, pengembangan, dan pemanfaatan kebudayaan. Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid, mengatakan setelah satu tahun berproses, pihaknya memberikan Apresiasi Desa Budaya (ADB) atas pencapaian yang telah dilakukan oleh desa dan masyarakat mewujudkan dirinya sebagai Desa Budaya. Menurutnya, ADB menjadi salah satu bentuk usaha meletakkan paradigma pembangunan kebudayaan dimulai dari desa sebagai unit kebudayaan terkecil.
 
Baca: Antusiasme Warga Kembangkan Desa Wisata Meningkat

"Desa jadi medium transformasi nilai-nilai budaya, penguatan ikatan-ikatan sosial antarwarga
masyarakat, dan pengembangan ilmu pengetahuan untuk mengokohkan peradaban umat
manusia," ujar Hilmar saat memberikan Penghargaan Desa Budaya di Desa Pringgasela, Lombok
Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu, 20 Desember 2023.
 
Pada tahun ini, desa-desa yang menerima Penghargaan Desa Budaya 2023 yaitu Desa Denai
Lama, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara; Desa Danau Lamo, Kabupaten Muaro Jambi, 
Jambi; Desa Pule, Kabupaten Madiun, Jawa Timur; Desa Klungkung, Kabupaten Jember, Jawa
Timur; dan Desa Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
 
Kriteria penilaian melibatkan pemanfaatan objek pemajuan kebudayaan, inovasi produk budaya,
partisipasi warga, pembiayaan desa, kerja sama antardesa, dan kebijakan peraturan desa terkait
pemajuan kebudayaan.
 
Pertama, desa yang terpilih berhasil memanfaatkan objek pemajuan kebudayaan, cagar budaya, atau objek diduga cagar budaya. Kedua, desa-desa tersebut berhasil menciptakan citra baru dalam kebudayaan, mencakup inovasi produk budaya, pembuatan platform/pengembangan jejaring, dan memiliki rencana aksi yang terstruktur.
 
Ketiga, partisipasi warga, termasuk perempuan, anak-anak, dan generasi muda, dalam kegiatan
desa mandiri yang berkelanjutan menjadi kriteria penting. Keempat, desa-desa tersebut berhasil
mengelola pembiayaan dan menggunakan aset desa untuk meningkatkan pemajuan
kebudayaan
 
Kelima, adanya kerja sama antardesa, lintas komunitas, lembaga, Corporate Social Responsibility
(CSR), pemerintah daerah, dan kementerian lainnya yang turut mempengaruhi penilaian.
Keenam, keberadaan regulasi atau kebijakan peraturan desa terkait pemajuan kebudayaan
menjadi salah satu aspek yang dinilai dalam pemberian penghargaan ini.
 
Hilmar berharap budaya mampu menjadi daya gerak dan daya hidup yang menguatkan,
menyatukan dan juga menghasilkan efek positif, baik secara materi, kebanggaan, eksistensi dan
juga membuka kemungkinan pengembangan yang lebih luas.
 
Sejalan dengan Hilmar, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (PPK) Irini Dewi Wanti, menyatakan Apresiasi Desa Budaya (ADB) menjadi salah satu bukti nyata kebudayaan mampu menjadi daya gerak dan daya hidup yang menghasilkan efek positif bagi masyarakat, termasuk membuka kemungkinan pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan yang lebih luas.
 
“Diharapkan membuka kesadaran semua pihak di negeri ini untuk menyadari kekuatan budaya
yang bisa menjadi arah kebijakan dan implementasi pembangunan nasional," pungkas Irini Dewi
Wanti.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan