Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana. (ANTARA/Nirkomala)
Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana. (ANTARA/Nirkomala)

Pemkot Mataram Minta Provinsi Pertimbangkan Penutupan TPA Kebon Kongok

Antara • 12 Januari 2024 09:47
Mataram: Pemerintah Kota Mataram meminta Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mempertimbangkan kembali rencana penutupan tempat pembuangan akhir (TPA) Kebon Kongok, Kabupaten Lombok Barat, karena berpotensi terjadi penumpukan sampah.
 
"Apalagi saat ini kami belum sepenuhnya siap secara mandiri mengelola sampah, sehingga kita masih bergantung di TPA Kebon Kongok," kata Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana, Jumat, 12 Januari 2024.
 
TPA Kebon Kongok direncanakan ditutup oleh Pemprov NTB sekitar Juni atau Juli 2024, karena sudah penuh dan akan dipindah ke Sekotong yang jarak tempuh dari Kota Mataram sekitar 56,7 kilometer.

Kota Mataram, katanya, kerap menjadi tuan rumah berbagai kegiatan nasional dan internasional, sehingga berdampak pada peningkatan volume sampah setiap hari. Sementara saat ini rata-rata volume sampah di Mataram mencapai 200 ton per hari.
 
Di sisi lain, tempat pengolahan sampah terpadu (TPTS) yang ada saat ini belum mampu menangani sampah secara keseluruhan di Kota Mataram.
 
Baca juga: Kapal Hadiah dari Coldplay Mampu Keruk Sampah Plastik hingga 6 Ton

"TPST yang ada saat ini baru di Kecamatan Sandubaya, hanya mengakomodasi dua kecamatan, yakni Sandubaya dan Cakranegara. Sementara empat kecamatan lainnya belum terakomodasi," ungkap dia.
 
Terkait dengan itu, pihaknya berharap pemerintah provinsi agar mempertimbangkan kembali secara matang dan tidak terburu-buru dalam mengambil kebijakan penutupan TPA Kebon Kongok.
 
"Apalagi TPA Kebon Kongok saat ini digunakan oleh dua kabupaten/kota. Selain Kota Mataram, TPA Kebon Kongok juga digunakan Kabupaten Lombok Barat," jelasnya.
 
Jika TPA dipindah ke Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, lanjutnya, bisa berdampak pada biaya operasional tinggi dan kekuatan SDM serta fasilitas kendaraan.
 
"Kondisi itu juga mempengaruhi ritase pembuangan sampah ke TPA. Misalnya, yang harusnya 2-3 kali, bisa jadi satu kali, sehingga memicu potensi penumpukan sampah," ucap dia.
 
Baca juga: TPST Gedebage Diproyeksikan Mampu Tampung 60 Ton Sampah per Hari

Sebagai ibu kota provinsi, tambahnya, jika ada persoalan dengan sampah yang tidak terkelola dengan baik akan berdampak pada akses kompleks.
 
"Karena itu, kita berharap untuk sementara ini biarkan kami seperti sekarang, tetap membuang sampah ke TPA Kebon Kongok minimal sampai akhir tahun ini."
 
Apabila TPST modern di Sandubaya yang beroperasi sejak Mei 2023 dan TPST Kebon Talo Ampenan dibangun tahun ini, setidaknya sampah di Mataram bisa terkelola maksimal.
 
"Satu TPST akan kita gunakan untuk tiga kecamatan, sehingga yang kita buang ke TPA hanya residu sisa sampah yang tidak bisa diolah," terang dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan