Palembang: Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Selatan (Sumsel) menilai inflasi di Sumsel cukup terkendali. Program Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak Sumatra Selatan (GPISS) dinilai berkontribusi besar dalam mengendalikan harga.
"Dicanangkannya Gerakan Pengendalian Inflasi se-Sumatra Selatan ini tentu juga mempengaruhi terhadap kestabilan dari sisi harga," kata Kepala BPS Sumsel Mohamad Wahyu Walianto, Jumat, 2 Februari 2024.
Wahyu menilai berbagai upaya mulai dari operasi pasar, sidak pasar, pasar murah, dilakukan secara masif oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Ini dinilai jadi langkah yang baik dalam mengendalikan inflasi.
"Operasi pasar, sidak pasar, pasar murah dan pangan murah yang masif dilakukan di seluruh Sumatera Selatan," jelas Wahyu.
Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Agus Fatoni, berterima kasih atas apresiasi BPS. Dia juga berterima kasih atas kerja sama dari seluruh stakeholder terkait guna memperbaiki ekonomi Sumsel.
"Ini suatu gerakan yang masif dan sangat baik dan perlu mendapat dukungan bersama. Dengan gerakan ini akan kita laksanakan secara terpadu, serentak, terkoordinasi dan berkesinambungan," jelas Fatoni.
Fatoni mengatakan pasar murah akan tetap digelar di setiap kabupaten/kota dan provinsi. Pasar murah digelar setiap Senin, Selasa dan Kamis.
"Maka saya minta kepada bupati, wali kota juga kepala OPD ini jangan pernah berhenti sampai kapanpun untuk menjaga iklim ekonomi kita dan menjaga inflasi," ungkap Fatoni.
GPISS dan Operasi Pasar Murah ini diinisiasi Pj Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni. Hal ini bertujuan menstabilkan laju inflasi di Sumsel dan diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga yang relatif murah.
Palembang: Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Selatan (Sumsel) menilai
inflasi di Sumsel cukup terkendali. Program Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak Sumatra Selatan (GPISS) dinilai berkontribusi besar dalam mengendalikan
harga.
"Dicanangkannya Gerakan Pengendalian Inflasi se-Sumatra Selatan ini tentu juga mempengaruhi terhadap kestabilan dari sisi harga," kata Kepala BPS Sumsel Mohamad Wahyu Walianto, Jumat, 2 Februari 2024.
Wahyu menilai berbagai upaya mulai dari operasi pasar, sidak pasar, pasar murah, dilakukan secara masif oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Ini dinilai jadi langkah yang baik dalam mengendalikan inflasi.
"Operasi pasar, sidak pasar, pasar murah dan pangan murah yang masif dilakukan di seluruh Sumatera Selatan," jelas Wahyu.
Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Agus Fatoni, berterima kasih atas apresiasi BPS. Dia juga berterima kasih atas kerja sama dari seluruh stakeholder terkait guna memperbaiki ekonomi Sumsel.
"Ini suatu gerakan yang masif dan sangat baik dan perlu mendapat dukungan bersama. Dengan gerakan ini akan kita laksanakan secara terpadu, serentak, terkoordinasi dan berkesinambungan," jelas Fatoni.
Fatoni mengatakan pasar murah akan tetap digelar di setiap kabupaten/kota dan provinsi. Pasar murah digelar setiap Senin, Selasa dan Kamis.
"Maka saya minta kepada bupati, wali kota juga kepala OPD ini jangan pernah berhenti sampai kapanpun untuk menjaga iklim ekonomi kita dan menjaga inflasi," ungkap Fatoni.
GPISS dan Operasi Pasar Murah ini diinisiasi Pj Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni. Hal ini bertujuan menstabilkan laju inflasi di Sumsel dan diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga yang relatif murah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)