Yogyakarta: Sekelompok perempuan Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dengan berpakaian khas memegang kayu sepanjang sekitar 1,3 meter. Kayu itu dipegang di bagian tengah dan diayunkan ke sebuah lesung disertai alunan tertentu disesuaikan lagu-lagu daerah.
Lagu-lagu daerah biasa menjadi bagian kehidupan warga Gunungkidul. Sejumlah lagu yang dilantunkan ketika melakukan tradisi itu di antaranya Lali Janjine, Joko Tingkir, dan Gunungkidul Handayani. Judul lagu terakhir merupakan lagu khas daerah setempat.
Lesung merupakan sebuah kayu yang digunakan masyarakat di Jawa untuk menumbuk padi supaya menjadi beras. Selain beras, lesung juga bisa digunakan untuk menghaluskan jagung atau sejumlah komoditas hasil pertanian.
Kegiatan yang dilakukan sekelompok perempuan itu sebagai respons terjadinya gerhana matahari pada Kamis, 20 April 2023. Tradisi yang biasa disebut gejog lesung ini memiliki kaitan dengan kisah atau cerita masyarakat setempat.
"Maknanya itu untuk mengusir Betarakala supaya tak memakan matahari atau bulan," kata seorang warga Desa Girisekar, Purwanti Ningsih.
Purwanti menjalaskan tradisi gejog lesung dijalankan turun temurun ketika terjadi gerhana, baik itu matahari maupun bulan. Ia mengatakan pemeran gejog lesung biasa dilakukan perempuan selama gerhana berlangsung.
Perempuan yang melakukan gejog lesung itu tampak antusias. Bukan hanya mereka, warga setempat yang menyaksikan tradisi itu juga tampak menikmati.
Seorang warga Girisekar, Muji, mengaku senang dengan menonton tradisi itu. Ia merasa bangga kendati hanya menyaksikannya.
"Rasanya seneng melihat tradisi dari nenek moyang berupa gejog lesung masih ada dan lestari," ujarnya.
Muji bersama puluhan warga begitu enjoy ketika menyaksikan gejog lesung. Sejumlah orang juga tampak mengabadikannya dalam rekaman video.
Fenomena gerhana matahari hibrida terjadi di sebagian besar wilayah di Indonesia, termasuk di Yogyakarta hari ini. Informasi dari Badan Riser dan Inovasi Nasional (BRIN) menerangkan gerhana matahari di Yogyakarta terjadi pukul 9.26.41 WIB hingga 12.16.17 WIB atau berlangsung selama 2 jam 50 menit.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Yogyakarta: Sekelompok perempuan Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),
dengan berpakaian khas memegang kayu sepanjang sekitar 1,3 meter. Kayu itu dipegang di bagian tengah dan diayunkan ke sebuah lesung disertai alunan tertentu disesuaikan lagu-lagu daerah.
Lagu-lagu daerah biasa menjadi bagian kehidupan warga Gunungkidul. Sejumlah lagu yang dilantunkan ketika melakukan tradisi itu di antaranya
Lali Janjine, Joko Tingkir, dan
Gunungkidul Handayani. Judul lagu terakhir merupakan lagu khas daerah setempat.
Lesung merupakan sebuah kayu yang digunakan masyarakat di Jawa untuk menumbuk padi supaya menjadi beras. Selain beras, lesung juga bisa digunakan untuk menghaluskan jagung atau sejumlah komoditas hasil pertanian.
Kegiatan yang dilakukan sekelompok perempuan itu sebagai respons terjadinya gerhana matahari pada Kamis, 20 April 2023. Tradisi yang biasa disebut
gejog lesung ini memiliki kaitan dengan kisah atau cerita masyarakat setempat.
"Maknanya itu untuk mengusir
Betarakala supaya tak memakan matahari atau bulan," kata seorang warga Desa Girisekar, Purwanti Ningsih.
Purwanti menjalaskan tradisi
gejog lesung dijalankan turun temurun ketika terjadi gerhana, baik itu matahari maupun bulan. Ia mengatakan pemeran
gejog lesung biasa dilakukan perempuan selama gerhana berlangsung.
Perempuan yang melakukan gejog lesung itu tampak antusias. Bukan hanya mereka, warga setempat yang
menyaksikan tradisi itu juga tampak menikmati.
Seorang warga Girisekar, Muji, mengaku senang dengan menonton tradisi itu. Ia merasa bangga kendati hanya menyaksikannya.
"Rasanya seneng melihat tradisi dari nenek moyang berupa
gejog lesung masih ada dan lestari," ujarnya.
Muji bersama puluhan warga begitu enjoy ketika menyaksikan
gejog lesung. Sejumlah orang juga tampak mengabadikannya dalam rekaman video.
Fenomena
gerhana matahari hibrida terjadi di sebagian besar wilayah di Indonesia, termasuk di Yogyakarta hari ini. Informasi dari Badan Riser dan Inovasi Nasional (BRIN) menerangkan gerhana matahari di Yogyakarta terjadi pukul 9.26.41 WIB hingga 12.16.17 WIB atau berlangsung selama 2 jam 50 menit.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)