"Gerhana tidak menggeser hari atau hitungan bulan. Gerhana tidak terkait langsung dengan cara melihat hilal," tegas Peneliti Ahli Madya di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi (BRIN), Johan Muhammad, kepada Medcom.id, Kamis, 20 April 2023.
Ia menegaskan fenomena antariksa tersebut tak akan mengganggu proses pemantauan hilal oleh Kementerian Agama (Kemenag). Sehingga, pemantauan hilal tetap dapat dilakukan hari ini, Kamis, 20 April 2023.
"Gerhana ini tidak memengaruhi penampakan hilal Syawal, gerhana hanya menjadi penanda bahwa telah terjadi konjungsi bumi, bulan, matahari, sebagai pertanda awal bahwa pengamatan hilal mulai bisa dilakukan pada saat matahari tenggelam," jelas dia.
Johan tak mau berkomentar terkait perbedaan 1 Syawal yang ditetapkan Muhammadiyah dan Pemerintah. Dia menyebut tiap keputusan diambil berdasarkan kriteria masing-masing.
"Sedangkan untuk penentuan Lebaran yang berbeda lebih terkait karena perbedaan kriteria," tutur Johan.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Majelis Tarjikh menetapkan Idulfitri 1444 H pada Jumat, 21 April 2023. Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) bakal menggelar Sidang Isbat hari ini, Kamis, 20 April.
1 Syawal 1444 H dipredisi jatuh pada Sabtu, 22 April 2023. Pasalnya, pada 21 April 2023, posisi hilal masih di bawah ufuk.
"Dalam perhitungan, hilal nampak masih di bawah ufuk sehingga sangat mungkin terjadi perbedaan," ungkap Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid.
Baca juga: Gerhana Matahari Hibrida Tak Ganggu Pemantauan Hilal |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News