Sampah yang dikumpulkan relawan di alun-alun Surayakancana, Gunung Gede, berhasil dikumpulkan relawan sebelum diturunkan, total sampah yang dikumpulkan mencapai 1,5 ton. (ANTARA/Ahmad Fikri)
Sampah yang dikumpulkan relawan di alun-alun Surayakancana, Gunung Gede, berhasil dikumpulkan relawan sebelum diturunkan, total sampah yang dikumpulkan mencapai 1,5 ton. (ANTARA/Ahmad Fikri)

Miris, 1,5 Ton Sampah Terkumpul dari Jalur Pendakian Gunung Gede-Pangrango

Antara • 02 Februari 2022 19:40
Cianjur: Seratusan relawan menurunkan 1,5 ton sampah yang sebagian besar sampah plastik bekas mi instan dan botol air mineral yang disisakan pendaki di Gunung Gede-Pangrango, Cianjur, Jawa Barat
 
"Sampah plastik mendominasi seperti bungkus mi instan dan botol minuman plastik atau kaleng, seharusnya pencinta alam tidak meninggalkan sampah di atas gunung. Setiap tahun jumlahnya masih tinggi," kata Relawan Gunung Gede-Pangrango, Niko Rastagil di Cianjur Rabu, 2 Februari 2022.
 
Ia menjelaskan, setiap tahun, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Cianjur, menutup jalur pendakian untuk pemulihan ekosistem dan menggelar kegiatan bersih-bersih mulai dari jalur pendakian hingga puncak Gunung Gede-Pangrango, melibatkan ratusan relawan dari berbagai daerah.

Namun setiap tahun, sampah yang ditinggalkan pendaki masih tetap tinggi. Sehingga pihaknya berharap tingkat kesadaran pendaki untuk menjaga kebersihan dan kelestarian alam benar-benar terjaga karena sebelum melakukan pendakian, petugas sudah mengimbau agar membawa sampah kembali ke bawah.
 
Baca: Tanggul Penahan Banjir di Kampung Ladang Sintang Kalbar Jebol
 
"Mungkin mereka hanya pendaki dadakan, sehingga tidak tahu bagaimana merawat alam, semoga ini menjadi perhatian bagi semua pendaki agar tidak lagi menyisakan sampah karena sudah jelas sampah plastik susah dilebur nya," kata Niko.
 
Ia menambahkan operasi sampah tersebut, dilakukan di tiga pintu masuk Gunung Gede-Pangrango, pintu masuk Gunung Putri-Cianjur, pintu masuk Cibodas-Cianjur dan pintu masuk Salabintana-Sukabumi.
 
"Ini merupakan agenda tahunan, sehingga setiap akhir dan awal tahun pendakian ditutup karena pengelola melakukan pemulihan dan pembersihan sampah di sepanjang jalur pendakian hingga puncak gunung khususnya alun-alun Suryakancana," katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan