"Kecelakaan yang melibatkan bus PO Bhinneka nomor polisi E-7706-AA itu terjadi di KM 41 ruas Tol Jakarta-Cikampek," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Karawang Ajun Komisaris Polisi Lucky Martono saat dihubungi di Kabupaten Karawang, Jabar, Senin, 1 Januari 2023.
Ia mengatakan bahwa peristiwa kecelakaan terjadi pada Minggu malam itu berawal saat bus yang dikemudikan Dea Aprlian melaju arah Jakarta menuju Cikampek.
Sesampainya di KM 41,400 A, bus oleng ke kiri dan menabrak pagar pembatas jalan. Kemudian bus terbalik dengan kondisi bagian depan menghadap ke arah Jakarta.
Akibat kecelakaan itu, kata Lucky, dua orang meninggal dunia di lokasi kejadian serta empat orang meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit dan dalam penanganan petugas medis Rumah Sakit Rosela Karawang.
Baca juga: 710 Nyawa Melayang Akibat Laka Lantas di Aceh Sepanjang 2023 |
Sopir bus mengalami luka berat dalam peristiwa itu sehingga aparat kepolisian belum memintai keterangan dan belum bisa disimpulkan penyebab kecelakaan tersebut.
"Sopir menjadi korban luka dan belum sadar, jadi belum bisa kita mintai keterangan. Kami belum dapat menyimpulkan penyebab pasti kecelakaan," kata Lucky.
Ia mengatakan bahwa bus PO Bhinneka yang terlibat kecelakaan tunggal tersebut bermuatan 38 orang.
Warga Cirebon
Aep Priano (35) warga Desa Kanci Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon, menjadi salah satu korban meninggal kecelakaan bus, yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek.
Dasuki (61) ayah dari korban mengatakan, putranya hendak pulang ke Cirebon untuk liburan tahun baru. Aep juga sempat mengabarkan keluarga sedang dalam perjalanan pulang.
"Jam 5 sore masih telepon istrinya, ngabarin kalau dia lagi pulang naik bus bhinneka," kata Dasuki.
Sekitar pukul 18.00, isterinya kembali mencoba menghubungi Aep, namun ternyata tidak bisa tersambung. Beberapa kali diulang, panggilan telepon tersebut tetap tidak mendapatkan respons.
Baca juga: 91 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan dalam Sepekan Operasi Lilin 2023 |
Baru sekitar pukul 21.00, istrinya kembali mencoba menelepon suaminya dan tersambung. Namun, yang mengangkat telepon bukan suaminya melainkan anggota kepolisian.
"Yang angkat telepon polisi, ngabarin bahwa Aep kecelakaan," kata Dasuki.
Dasuki kemudian mengambil alih telepon dan meminta kepada polisi untuk memberikan telepon ke putranya tersebut. Namun Polisi saat itu hanya meminta keluarga agar cepat ke Karawang.
Dasuki dan keluarga baru mengetahui bahwa Aep menjadi salah satu korban meninggal dalam peristiwa maut itu saat tiba di RS Rosela Karawang.
Ia menyebut, ada enam kantung jenazah. Dasuki sempat membuka seluruh kantung jenazah, sampai akhirnya menemukan jenazah putranya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News