Ilustrasi: ANTARA
Ilustrasi: ANTARA

Penyandang Disabilitas Didorong Punya Kesetaraan Hak di Industri Perfilman

Whisnu Mardiansyah • 03 Oktober 2023 20:58
Semarang: Guna memberikan kesempatan kepada masyarakat penyandang disabilitas untuk berekspresi dan mengembangkan kreativitasnya sekaligus mewujudkan kesetaraan hak di bidang perfilman nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Komunitas Cinta Film Indonesia (KCFI) menggelar Workshop Peran Disabilitas Dalam Perfilman Nasional.
 
Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek Ahmad Mahendra mengatakan, film merupakan satu karya seni tinggi pemikiran manusia yang di dalamnya juga terkandung nilai sosial maupun kemanusiaan untuk pemajuan kebudayaan.
 
Oleh sebab itu, lanjut Mahendra, Kemendikbudristek memberikan dukungan besar terhadap terciptanya semangat persamaan, keterlibatan, dan partisipasi para penyandang disabilitas agar ikut berkarya pada ruang seni budaya.
 
Baca: Komunitas Difabel Diajak Aktif Salurkan Hak Politik

Menurut Mahendra, dengan kesetaraan hak seni budaya tersebut, maka akan muncul penyandang disabilitas yang mandiri serta percaya diri untuk ikut berkompetisi memberikan produksi film nasional terbaik.

“Para penyandang disabilitas memiliki hak dan prioritas yang sama dalam mengembangkan ide serta inspirasinya dalam karya film. Kelompok penyandang disabilitas juga mempunyai potensi diri yang perlu digali melalui salah satu cara seperti workshop hari ini,” kata Mahendra di Gedung Pertemuan Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 3 Oktober 2023.
 
Di kesempatan yang sama, Koordinator Pokja Perizinan dan Arsip Kemendikbudristek Nuzul Kristanto menyebut, dengan penyebarluasan informasi ini ikut mengedukasi masyarakat penyandang disabilitas juga dapat berperan serta yang sama di bidang seni budaya dan tidak ada pembedaan.
 
Nuzul menyampaikan, fakta di lapangan masih kerap ditemukan sebagian masyarakat jika para penyandang disabilitas pun dapat berperan yang sama seperti non-disabilitas. Maka diperlukan edukasi secara masif sehingga mewujudkan masyarakat inklusi atau yang menerima segala perbedaan.
 
Kemudian Founder KCFI Budi Sumarno mengungkapkan, wadah dan ruang untuk berkarya kepada penyandang disabilitas perlu terus diberikan secara luas oleh pemerintah dan komponen masyarakat lainnya.
 
Sumarno mengemukakan, melalui tersedianya hal itu akan berkontribusi pada terciptanya lapangan kerja kreatif di perfilman nasional sekaligus mendorong lahirnya sineas bertalenta dari kelompok penyandang disabilitas.
 
“Muaranya adalah hadirnya masyarakat inklusi. Semua masyarakat Indonesia, disabilitas dan non-disabilitas, dapat sama-sama memajukan kebudayaan film Indonesia dengan ide-ide dan kepercayaan diri yang baik,” jelas Sumarno.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan