Ilustrasi/ Medcom.id
Ilustrasi/ Medcom.id

Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Kembali Bertambah Hingga 166

Media Indonesia • 28 Februari 2024 20:25
Tasikmalaya: Kasus demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi ancaman bagi masyarakat berada di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Peningkatan kasus semula tercatat 120 naik 137 kasus menjadi 166 kasus hingga menyebabkan 8 orang harus mendapat perawatan di rumah sakit.
 
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, mengatakan peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya masih meningkat seiring hujan masih terjadi dan adanya potensi banyak sarang nyamuk. Namun kasus DDB sejak Januari tercatat 72 kasus dan Februari 94 kasus hingga total 166 kasus.
 
"Kasus DBD yang terjadi sekarang membuat 8 orang harus menjalani perawatan di RSUD Dr Soekardjo, RS Jasa Kartini dan rumah sakit swasta lainnya. Peningkatan kasus DBD, akan terus meningkat terutama pada musim hujan dan warga waspada untuk meningkatkan lagi kebersihan lingkungan sekitar rumah seperti pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara rutin," katanya, Rabu, 28 Februari 2024.
 
Baca: Pemkab Jepara Jamin Obat untuk Pasien dan Pencegahan DBD Cukup
 
Dia mengatakan serangan kasus DBD selama pergantian musim el nino hingga hujan adanya peningkatan paling tinggi dibandingkan tahun lalu, karena pola hidup bersih dan sehat masih banyak warga abai dalam membuang sampah sembarangan. Namun, penambahan kasus ini terjadi karena kesadaran masyarakat kurang dalam kebersihan lingkungan.

"Peningkatan kasus DBD sekarang ini sudah merata di 10 Kecamatan mulai Mangkubumi, Tamansari, Cipedes, Kawalu, Cibeureum, Bungursari, Cihideung, Purbaratu, Indihiang dan Tawang. Akan tetapi, meningkatnya kasus agar masyarakat selalu rutin membersihkan rumah, halaman rumah termasuknya pakaian yang digantung agar tidak menjadi sarang nyamuk," jelasnya.
 
Menurutnya peningkatan kasus DBD selama ini masih terus dilakukannya berbagai upaya pencegahan di antaranya tes cepat dilakukan di setiap puskesmas dan memang perharinya ada penambahan. Namun, semua gejala sama berasal dari demam yang tak turun-turun dan kalau sudah diobati panasnya juga tidak turun supaya segera diperiksakan karena memang virus DBD tidak seperti flu yang panasnya naik turun.
 
"Kami mengimbau agar masyarakat supaya selalu melakukan upaya seperti menguras, menutup dan mengubur (3M), pemberantasan sarang nyamuk (PSN), menjaga pola hidup sehat dan bersih (PHBS). Karena, DBD menjadi ancaman hingga bisa mematikan dan untuk pengasapan (fogging) memang selama ini tak maksimal, karena jentik nyamuk masih hidup dan bisa tumbuh dewasa," ungkapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan