Yogyakarta: Ratusan warga Dusun Turgo, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pulang dari barak pengungsian. Mereka mengungsi setelah aktivitas erupsi Gunung Merapi, yakni guguran lava pijar dan awan panas, tinggi pada 27 Januari 2021.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Joko Supriyanto, mengatakan warga diperbolehkan pulang setelah Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengategorikan warga yang bermukim di Dusun Turgo jauh dari radius ancaman dampak erupsi. Jarak puncak Gunung Merapi dengan Dusun Turgo lebih dari lima kilometer.
"Saat ada erupsi, lontaran materialnya sekitar tiga kilometer. Dusun Turgo masih dalam kategori aman," kata Joko dihubungi, Rabu, 10 Februari 2021.
Joko mengatakan, pemerintah memfasilitasi warga untuk pulang dari pengungsian ke rumah. Mereka yang pulang dari berbagai kelompok, termasuk kelompok rentan lansia, anak-anak, hingga ibu menyusui.
Baca: 137 Pengungsi Merapi di Purwobinangun Dipulangkan
"Pengungsi yang diperbolehkan pulang sekitar 139 orang. Mereka kami fasilitasi pulang kemarin," ujarnya.
Meski pulang, Joko mengungkapkan, posko di setiap desa di lereng Gunung Merapi masih harus siaga. Hal itu tak lepas dari status Gunung Merapi masih siaga. Aktivitas vulkanis, termasuk guguran lava pijar, masih terjadi.
"Ada posko, bukan berarti harus (tinggal) di barak, tetapi di desa. Ada petugas di sana untuk melayani kalau malam ibu-ibu rentan takut. Kami siapkan di SD Tritis," ungkap Joko.
Ia mengimbau warga tetap warga selama Gunung Merapi masih berstatus siaga. Tak hanya warga di Dusun Turgo, namun seluruh warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi.
Yogyakarta: Ratusan warga Dusun Turgo, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pulang dari barak pengungsian. Mereka mengungsi setelah aktivitas erupsi Gunung
Merapi, yakni guguran lava pijar dan awan panas, tinggi pada 27 Januari 2021.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Joko Supriyanto, mengatakan warga diperbolehkan pulang setelah Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengategorikan warga yang bermukim di Dusun Turgo jauh dari radius ancaman dampak erupsi. Jarak puncak Gunung Merapi dengan Dusun Turgo lebih dari lima kilometer.
"Saat ada erupsi, lontaran materialnya sekitar tiga kilometer. Dusun Turgo masih dalam kategori aman," kata Joko dihubungi, Rabu, 10 Februari 2021.
Joko mengatakan, pemerintah memfasilitasi warga untuk pulang dari pengungsian ke rumah. Mereka yang pulang dari berbagai kelompok, termasuk kelompok rentan lansia, anak-anak, hingga ibu menyusui.
Baca: 137 Pengungsi Merapi di Purwobinangun Dipulangkan
"Pengungsi yang diperbolehkan pulang sekitar 139 orang. Mereka kami fasilitasi pulang kemarin," ujarnya.
Meski pulang, Joko mengungkapkan, posko di setiap desa di lereng Gunung Merapi masih harus siaga. Hal itu tak lepas dari status Gunung Merapi masih siaga. Aktivitas vulkanis, termasuk guguran lava pijar, masih terjadi.
"Ada posko, bukan berarti harus (tinggal) di barak, tetapi di desa. Ada petugas di sana untuk melayani kalau malam ibu-ibu rentan takut. Kami siapkan di SD Tritis," ungkap Joko.
Ia mengimbau warga tetap warga selama Gunung Merapi masih berstatus siaga. Tak hanya warga di Dusun Turgo, namun seluruh warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)