Pengungsi erupsi Merapi di barak pengungsian Purwobinangun. Foto Antara/HO-Humas Pemkab Sleman
Pengungsi erupsi Merapi di barak pengungsian Purwobinangun. Foto Antara/HO-Humas Pemkab Sleman

137 Pengungsi Merapi di Purwobinangun Dipulangkan

Antara • 09 Februari 2021 13:40
Sleman: Sebanyak 137 pengungsi bencana erupsi Gunung Merapi di barak pengungsian Kelurahan Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa pagi, 9 Februari 2021 diperbolehkan pulang. Pemulangan pengungsi berdasarkan rekomendasi BPPTKG yang sebelumnya telah melakukan koordinasi dengan BPBD Sleman terkait potensi ancaman bahaya Merapi.
 
"Potensi ancaman bahaya mencapai radius 5 kilometer, sedangkan ancaman lontaran material Merapi maksimal berjarak 3 kilometer dan jarak Kalurahan Turgo sejauh 6,5 kilometer, maka pengungsi diperbolehkan pulang," kata Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun.
 
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Joko Supriyanto mengatakan, sekalipun diperbolehkan kembali pulang ke rumah masing-masing, warga Dusun Turgo diminta tetap waspada. Pasalnya status Gunung Merapi masih pada level III atau Siaga.

Baca: Akhir Pekan, Lava Pijar Merapi Meluncur hingga 32 Kali
 
Joko juga menyebut seluruh posko penanggulangan bencana Merapi mulai dari tingkat dusun tetap disiagakan. Posko tersebut untuk melayani masyarakat jika di malam hari merasa khawatir terhadap kondisi Merapi.
 
"Kami tetap waspada karena status Gunung Merapi masih siaga belum diturunkan ke waspada. Jika ada peningkatan aktivitas Merapi, datang di titik kumpul (posko tingkat desa) yang masih tetap disiagakan," katanya.
 
Sementara itu, terkait dengan kunjungan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Bintang Darmawanti, Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun beserta jajaran melakukan pendampingan bagi Menteri PPPA beserta rombongan untuk melihat situasi pengungsian Purwobinangun.
 
Baca: Merapi Lontarkan 12 Kali Guguran Lava Pijar
 
Menteri PPPA I Gusti Bintang Darmawanti mengatakan, bahwa kunjungannya di lokasi pengungsian Purwobinangun untuk memastikan penanganan atau pelayanan khusus bagi perempuan dan anak dilakukan dengan baik. I Gusti Bintang Darmawanti mengaku dirinya melihat berbagai pemberitaan dari media yang memperlihatkan kondisi barak pengungsian Merapi di wilayah Kabupaten Sleman.
 
"Setelah kami di lapangan, luar biasa pendampingan yang dilakukan Pemerintah Daerah khususnya Pemkab Sleman, kebutuhan perempuan dan anak, sarana pembelajaran sudah ada, permainan sudah ada," jelasnya.
 
Bahkan saat dirinya bertanya kepada anak-anak di barak pengungsian, anak-anak mengaku merasa nyaman ada di pengungsian ini dan tidak mau pulang kembali ke rumah.
 
"Hal tersebut merupakan wujud nyata adanya kerja sama yang baik, kolaborasi yang baik dalam penanganan dan pemenuhan kebutuhan bagi perempuan dan anak di barak pengungsian erupsi Gunung Merapi," katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan