Bogor: Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengaku siap membantu penanganan perawatan pasien covid-19 dari luar wilayah. Pemkot Bogor telah meminta seluruh rumah sakit rujukan covid-19 untuk menambah ruang isolasi.
"Artinya yang kami lakukan tidak usah menunggu instruksi dari pemerintah pusat, saya yang perintahkan langsung kenapa harus menunggu dari pemerintah pusat," ujar Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto saat ditemui di Balaikota Bogor, Jawa Barat, Kamis, 21 Januari 2021.
Bima menjelaskan, saat ini RS rujukan covid-19 di Kota Bogor telah terisi pasien dari warga Kota Bogor dan luar Bogor. Jika dirinci, 56 persen warga Kota Bogor, 29 persen warga Kabupaten Bogor dan warga dari kota lain 14 persen.
"Artinya pemerintah daerah tidak perlu diminta, pasti sudah siap membantu warga mana pun yang terdampak covid-19. Apabila ada permintaan dari pemerintah pusat pihaknya bersedia membantu. Karena rumah sakit di daerah itu terbuka untuk semua," sebut dia.
Baca: Bima Tegaskan Pusat Tak Perlu Koordinasikan Jabodetabek
Dia menerangkan, Pemkot Bogor rutin melakukan koordinasi dan kolaborasi dalam menghadapi pandemi covid-19. Komunikasi dilakukan beserta satgas covid-19 pusat dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
"Komunikasi yang kami lakukan dengan satgas pusat dari BNPB, kemudian kolaborasi dengan PHRI yang dalam waktu dekat akan disediakan lagi hotel di Kota Bogor untuk tempat isolasi bagi OTG (orang tanpa gejala) covid-19," paparnya.
Pemkot Bogor juga telah resmi mengoperasikan rumah sakit lapangan di GOR Pajajaran. Dengan kuota pasien, 70 persen diprioritaskan untuk warga Kota Bogor dan 30 persen sisanya untuk warga luar Kota Bogor.
"Untuk sekarang yang terjadi di daerah-daerah yakni masalah fasilitas kesehatan. Baiknya Pemda itu fokus ke tempat tidurnya untuk ditambah. Jika itu sudah tersedia baru membuat sistem rujukannya seperti apa," kata Bima
Bogor: Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengaku siap membantu penanganan perawatan pasien
covid-19 dari luar wilayah. Pemkot Bogor telah meminta seluruh rumah sakit rujukan covid-19 untuk menambah ruang isolasi.
"Artinya yang kami lakukan tidak usah menunggu instruksi dari pemerintah pusat, saya yang perintahkan langsung kenapa harus menunggu dari pemerintah pusat," ujar Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto saat ditemui di Balaikota Bogor, Jawa Barat, Kamis, 21 Januari 2021.
Bima menjelaskan, saat ini RS rujukan covid-19 di Kota Bogor telah terisi pasien dari warga Kota Bogor dan luar Bogor. Jika dirinci, 56 persen warga Kota Bogor, 29 persen warga Kabupaten Bogor dan warga dari kota lain 14 persen.
"Artinya pemerintah daerah tidak perlu diminta, pasti sudah siap membantu warga mana pun yang terdampak covid-19. Apabila ada permintaan dari pemerintah pusat pihaknya bersedia membantu. Karena rumah sakit di daerah itu terbuka untuk semua," sebut dia.
Baca: Bima Tegaskan Pusat Tak Perlu Koordinasikan Jabodetabek
Dia menerangkan, Pemkot Bogor rutin melakukan koordinasi dan kolaborasi dalam menghadapi pandemi covid-19. Komunikasi dilakukan beserta satgas covid-19 pusat dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
"Komunikasi yang kami lakukan dengan satgas pusat dari BNPB, kemudian kolaborasi dengan PHRI yang dalam waktu dekat akan disediakan lagi hotel di Kota Bogor untuk tempat isolasi bagi OTG (orang tanpa gejala) covid-19," paparnya.
Pemkot Bogor juga telah resmi mengoperasikan rumah sakit lapangan di GOR Pajajaran. Dengan kuota pasien, 70 persen diprioritaskan untuk warga Kota Bogor dan 30 persen sisanya untuk warga luar Kota Bogor.
"Untuk sekarang yang terjadi di daerah-daerah yakni masalah fasilitas kesehatan. Baiknya Pemda itu fokus ke tempat tidurnya untuk ditambah. Jika itu sudah tersedia baru membuat sistem rujukannya seperti apa," kata Bima
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)