Bandung: Banyaknya jemaah calon haji (JCH) asal Jawa Barat (Jabar) yang belum melunasi biaya perjalanan haji (Bipih) 1444 Hijriah, menyebabkan kuota JCH terancam berkurang. Sejak adanya masa perpanjangan pelunasan pada Senin, 15 Mei 2023, baru terdapat sekitar 200 penambahan.
"Dari jumlah kuota Jabar 38.296 yang telah melakukan pelunasan sekitar 33.866 JCH, berarti masih ada 4.430 yang belum melunasi (Bipih). Kalau nanti banyak JCH reguler yang tidak bisa melunasi biaya haji, kami khawatir akan berdampak pada penentuan kuota selanjutnya," kata Kepala Kanwil Kementerian Agama Jabar, Ajam Mustajam, Rabu, 17 Mei 2023.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat pada Sekretaris Daerah Provinsi Jabar, Dedi Supandi, mengatakan rangkaian keberangkatan pertama haji asal Jabar akan dimulai pada 23 Mei 2023. Rencananya, pemberangkatan menggunakan dua embarkasi, yakni Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Kertajati serta Asrama Haji Bekasi dan Asrama Haji Indramayu.
Saat ini calon haji yang akan diberangkatkan dari Jabar didominasi jemaah lanjut usia (lansia). Ini terjadi karena pada 2020 dan 2021 tidak ada keberangkatan haji, lalu di tahun 2022 dibatasi keberangkatannya dibawah umur 65 tahun.
"Dan pada saat tahun 2023 ini dibuka sesuai kondisi normal maka terjadi lah seperti itu," jelasnya.
Melihat kondisi itu, Pemprov Jabar pun menyiapkan petugas pendamping haji khusus lansia yang memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Ada petugas pelayanan umum, ada petugas ibadah dan ada juga petugas kesehatan.
"Kami akan memperbanyak petugas kesehatan sampai orang yang daftar online tiap daerah itu hampir full semuanya diterima, karena memang membutuhkan petugas kesehatan yang lebih banyak," tambahnya.
Di sisi lain, lanjut Dedi, pihaknya juga menyinggung soal kesiapan Bandara Kertajati yang menjadi tempat pemberangkatan haji tahun 2023, selain Bandara Soekarno Hatta. Diakuinya bahwa Bandara Kertajati memiliki beberapa kekurangan fasilitas penunjang seperti, kurangnya jumlah ruang tunggu dan tempat charger handphone.
"Ruang tunggu saya berharap ditambah kursi kursinya karena tadi mengingat kondisinya banyak lansia, terus juga meng-update kondisi di hari ini bahwasannya sambil menunggu itu orang mencari colokan charger. Makanya saya minta Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB), untuk menambah fasilitas itu termasuk juga progres pembangunan pasca-peristiwa angin puting beliung, beberapa waktu lalu," sambungnya.
Sementara itu, Vice President Corporate Secretary PT BIJB, Dian Nurrachman memastikan, Bandara Kertajati sudah siap menyelenggarakan penerbangan jemaah haji 2023. Menurutnya, ada hal yang berbeda antara Bandara Kertajati dengan embarkasi lain dari segi administrasi.
"Di Bandara Kertajati nantinya pemeriksaan jemaah itu dilakukan seperti pemeriksaan bagi penumpang internasional yang biasa dilakukan di bandara. Namun untuk yang haji biasanya dilakukan di asrama haji, kalau di Kertajati nanti pemeriksaannya dilakukan langsung di bandara kita," terangnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Bandung: Banyaknya jemaah calon haji (JCH) asal Jawa Barat (Jabar) yang belum melunasi biaya perjalanan haji (Bipih) 1444 Hijriah, menyebabkan
kuota JCH terancam berkurang. Sejak adanya masa perpanjangan pelunasan pada Senin, 15 Mei 2023, baru terdapat sekitar 200 penambahan.
"Dari jumlah kuota Jabar 38.296 yang telah melakukan pelunasan sekitar 33.866 JCH, berarti masih ada 4.430 yang belum melunasi (Bipih). Kalau nanti banyak JCH reguler yang tidak bisa melunasi biaya haji, kami khawatir akan berdampak pada penentuan kuota selanjutnya," kata Kepala Kanwil Kementerian Agama Jabar, Ajam Mustajam, Rabu, 17 Mei 2023.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat pada Sekretaris Daerah Provinsi Jabar, Dedi Supandi, mengatakan rangkaian keberangkatan pertama haji asal Jabar akan dimulai pada 23 Mei 2023. Rencananya, pemberangkatan menggunakan dua embarkasi, yakni Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Kertajati serta Asrama Haji Bekasi dan Asrama Haji Indramayu.
Saat ini calon haji yang akan diberangkatkan dari Jabar didominasi jemaah lanjut usia (lansia). Ini terjadi karena
pada 2020 dan 2021 tidak ada keberangkatan haji, lalu di tahun 2022 dibatasi keberangkatannya dibawah umur 65 tahun.
"Dan pada saat tahun 2023 ini dibuka sesuai kondisi normal maka terjadi lah seperti itu," jelasnya.
Melihat kondisi itu, Pemprov Jabar pun menyiapkan petugas pendamping haji khusus lansia yang memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Ada petugas pelayanan umum, ada petugas ibadah dan ada juga petugas kesehatan.
"Kami akan memperbanyak petugas kesehatan sampai orang yang daftar
online tiap daerah itu hampir
full semuanya diterima, karena memang membutuhkan petugas kesehatan yang lebih banyak," tambahnya.
Di sisi lain, lanjut Dedi, pihaknya juga menyinggung soal kesiapan Bandara Kertajati yang menjadi tempat
pemberangkatan haji tahun 2023, selain Bandara Soekarno Hatta. Diakuinya bahwa Bandara Kertajati memiliki beberapa kekurangan fasilitas penunjang seperti, kurangnya jumlah ruang tunggu dan tempat
charger handphone.
"Ruang tunggu saya berharap ditambah kursi kursinya karena tadi mengingat kondisinya banyak lansia, terus juga meng-
update kondisi di hari ini bahwasannya sambil menunggu itu orang mencari colokan
charger. Makanya saya minta Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB), untuk menambah fasilitas itu termasuk juga progres pembangunan pasca-peristiwa angin puting beliung, beberapa waktu lalu," sambungnya.
Sementara itu, Vice President Corporate Secretary PT BIJB, Dian Nurrachman memastikan, Bandara Kertajati sudah siap menyelenggarakan penerbangan jemaah haji 2023. Menurutnya, ada hal yang berbeda antara
Bandara Kertajati dengan embarkasi lain dari segi administrasi.
"Di Bandara Kertajati nantinya pemeriksaan jemaah itu dilakukan seperti pemeriksaan bagi penumpang internasional yang biasa dilakukan di bandara. Namun untuk yang haji biasanya dilakukan di asrama haji, kalau di Kertajati nanti pemeriksaannya dilakukan langsung di bandara kita," terangnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)