Merauke: Taman Satwa Yamai Atid yang terletak di Kabupaten Merauke, Papua Selatan, merawat sejumlah hewan endemik. Hewan endemik di taman satwa ini masih berafiliasi dengan hewan rumpun Australia.
Salah satunya, walabi. Sekilas walabi terlihat serupa dengan kangguru. Namun, kedua hewan tersebut memiliki postur tubuh berbeda.
Jika kangguru bisa tumbuh tinggi mencapai 2 meter, walabi hanya bisa setinggi kurang dari 1 meter. Bobot walabi ringan, hanya mencapai 3-10 kilogram. Walabi juga memiliki warna kulit yang lebih kecoklatan.
Selain itu, Taman Satwan Yamai Atid merawat hewan lain seperti burung kasuari, burung bangau, dan buaya.
“Berbagai endemik lain yang ada di sini, termasuk juga burung khas papua yaitu burung Cendrawasih,” kata pengelola Taman Satwa Yamai Atid, Frederikus Gebze, dalam tayangan Metro Pagi Primetime di Metro TV, Kamis, 25 Agustus 2022.
Selain merawat hewan, Taman Satwa Yamai Atid menjadi tempat edukasi dan promosi pariwisata. Pengunjung dapat melihat dan berinteraksi secara dekat dengan hewan.
Pengunjung tidak dipungut biaya untuk masuk ke Taman Satwa Yamai Atid. Namun, pengunjung bisa membeli pakan hewan seharga Rp5 ribu jika ingin.
Frederikus berharap upaya melindungi hewan endemik juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat. “Kita berharap orang bisa lihat keindahan, kerapihan, kebersihan, kebersamaan, keagungan ciptaan Tuhan, dan alam di sini,” kata dia. (Vania Augustine Dilia)
Merauke: Taman Satwa Yamai Atid yang terletak di Kabupaten Merauke, Papua Selatan, merawat sejumlah hewan endemik. Hewan endemik di taman
satwa ini masih berafiliasi dengan hewan rumpun Australia.
Salah satunya, walabi. Sekilas walabi terlihat serupa dengan kangguru. Namun, kedua
hewan tersebut memiliki postur tubuh berbeda.
Jika kangguru bisa tumbuh tinggi mencapai 2 meter, walabi hanya bisa setinggi kurang dari 1 meter. Bobot walabi ringan, hanya mencapai 3-10 kilogram. Walabi juga memiliki warna kulit yang lebih kecoklatan.
Selain itu, Taman Satwan Yamai Atid merawat hewan lain seperti burung kasuari, burung bangau, dan buaya.
“Berbagai endemik lain yang ada di sini, termasuk juga burung khas papua yaitu burung Cendrawasih,” kata pengelola Taman Satwa Yamai Atid, Frederikus Gebze, dalam tayangan
Metro Pagi Primetime di
Metro TV, Kamis, 25 Agustus 2022.
Selain merawat hewan, Taman Satwa Yamai Atid menjadi tempat edukasi dan promosi pariwisata. Pengunjung dapat melihat dan berinteraksi secara dekat dengan hewan.
Pengunjung tidak dipungut biaya untuk masuk ke Taman Satwa Yamai Atid. Namun, pengunjung bisa membeli pakan hewan seharga Rp5 ribu jika ingin.
Frederikus berharap upaya melindungi hewan endemik juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat. “Kita berharap orang bisa lihat keindahan, kerapihan, kebersihan, kebersamaan, keagungan ciptaan Tuhan, dan alam di sini,” kata dia.
(Vania Augustine Dilia) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)