Seekor paus biru terdampar dan mati di pesisir pantai Kupang, Selasa, 21 Juli 2020. (Foto: ANTARA/Istimewa)
Seekor paus biru terdampar dan mati di pesisir pantai Kupang, Selasa, 21 Juli 2020. (Foto: ANTARA/Istimewa)

Evakuasi Terkendala, Bangkai Paus Biru Terdampar di Alor Dikonsumsi Warga

Media Indonesia • 24 Agustus 2022 18:04
Alor: Warga Desa Bagang, Kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur menemukan seekor bangkai paus biru (balaenoptera musculus) terdampar di pesisir pantai desa tersebut. Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan NTT Wilayah Alor, Muhammad Saleh Goro mengatakan, bangkai paus itu dipotong dan dimakan oleh warga setempat.
 
"Berukuran sekitar 25-30 ton ditemukan mati pada 22 Agustus 2022 pukul 08.11 Wita. Kode kejadian terdampar adalah kode 2 (terdampar baru mati)," ujar Saleh saat dihubungi, Rabu, 24 Agustus 2022.
 
Dikarenakan terbatasnya sarana ke lokasi kejadian, Satuan Unit Organisasi Pengelola (SUOP) Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) meminta bantuan Kepala Desa Bagang untuk mengidentifikasinya. Namun setibanya di lokasi terdamparnya paus, ternyata masyarakat sekitar pesisir sudah memotong dan mengambil daging paus yang telah mati tersebut.

"Hari ini warga Pesisir Desa Bagang menarik bangkai paus tersebut secara bergotong royong ke pinggir pantai Pesisir Desa Bagang," ujarnya.
 
Baca: Bangkai Paus Biru Ditemukan di Pesisir Pulau Semau

Terkait kejadian tersebut, SUOP KKPD berharap ke depannya, bila ditemukan mamalia seperti paus yang mati, masyarakat tidak memotongnya namun melapor guna diidentifikasi sesuai dengan prosedur yang berlaku. Ia khawatir bangkai paus tersebut mati diakibatkan bakteri yang bisa membahayakan manusia jika mengonsumsinya.
 
Saat didatangi petugas, bangkai paus itu hanya tersisa tulang dan kepala. Padahal sesuai standar harusnya dikubur atau di Bakar atau di tenggelamkan. Namun, kondisi yang sulit, tidak memungkinkan alat berat ke lokasi tersebut,
 
"Dibakar pun tidak mungkin karena masih di perairan. Satu-satunya jalan adalah ditenggelamkan. Kendala saat ini adalah sarana untuk penenggelaman. Kami masih berkoordinasi dengan Kepala Desa Bagang sebagai Tim Lapangan dan BPSPL Denpasar Serta Stasiun PSDKP Kupang untuk menggunakan sarana kapal dari mereka. Mengingat Di Desa Bagang saat ini mulai tercium bau yang tidak sedap dari bangkai tersebut," ujarnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan