Warga memperlihatkan rumah yang rusak terdampak pergerakan tanah di Desa Karanggintung, Gandrungmangu, Cilacap, Jateng. (Foto: ANTARA/Idhad Zakaria)
Warga memperlihatkan rumah yang rusak terdampak pergerakan tanah di Desa Karanggintung, Gandrungmangu, Cilacap, Jateng. (Foto: ANTARA/Idhad Zakaria)

Warga Dayeuhluhur Cilacap Dihantui Potensi Bencana Tanah Bergerak

Media Indonesia.com • 10 November 2021 15:25
Cilacap: Masyarakat di Kecamatan Dayeuhluhur, Cilacap, Jawa Tengah, mulai dihantui potensi bencana tanah bergerak. Di Dusun Cilulu, Dayeuhluhur, misalnya, tanah bergerak yang terjadi pekan lalu merusak belasan rumah dengan total area terdampak seluas 6 hektare (ha).
 
Camat Dayeuhluhur Aji Pramono mengatakan, pergerakan tanah menjadi fokus pemerintah kecamatan. Apalagi beberapa waktu lalu telah terjadi pergerakan tanah yang memicu kerusakan rumah milik warga. 
 
"Dari hasil inventarisasi yang kami lakukan, ada 5 unit rumah rusak berat, 8 rumah rusak sedang, dan 4 unit rumah rusak ringan," jelas Aji, Rabu, 10 November 2021.

Aji mengungkapkan kawasan yang mengalami gerakan tanah sekitar 6 ha. Sehingga jika hujan deras kembali turun, masyarakat harus ekstra waspada. 
 
"Kami berharap, masyarakat di Dusun Cilulu selalu siap siaga, apalagi kalau hujan deras mengguyur cukup lama," katanya.
 
Baca juga: Bibit Siklon Terdeteksi di Sisi Barat Laut Aceh
 
Ia mengatakan kawasan setempat sebetulnya pernah mengalami pergerakan tanah yakni pada 2003. Setelah 19 tahun, peristiwa itu kembali terjadi.
 
Pada saat meninjau lokasi gerakan tanah pekan lalu, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengatakan bahwa pemkab terus melakukan upaya-upaya antisipasi. 
 
"Dinas terkait bakal melakukan penanganan secara menyeluruh. Bahkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) juga melaksanakan penanganan dengan cara menutup jalan yang retak. BPBD mendata warga yang terdampak serta Bappeda mengalokasikan anggaran jika nantinya ada relokasi," kata dia.
 
Sementara dari Banjarnegara dilaporkan, Pelaksana harian (Plh) Bupati Banjarnegara Syamsuddin juga terus meminta kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadi bencana.
 
"Kami sudah melaksanakan apel kesiapsiagaan bencana dan seluruh personel maupun relawan sudah siap diterjunkan. Selain itu, peralatan telah dicek kesiapannya," ungkapnya.
 
Bupati mengungkapkan Banjarnegara merupakan wilayah yang rawan bencana terutama longsor dan tanah bergerak. 
 
"Semua harus siap siaga, karena bencana sewaktu-waktu bisa terjadi di mana saja,"tambahnya. (Lilik Dharmawan)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan