Tangerang: Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Tangerang Selatan, Banten, telah memanggil orang tua dari dua anak yang dijadikan pengemis di lampu perempetan jalan di kawasan Tangerang Selatan.
"Iya betul, sudah kita panggil. Kondisinya alhamdulillah baik," ungkap kepala P2TP2A Tangsel, Tri Purwanto, dikonfirmasi, Minggu, 8 November 2021.
Dia menegaskan, melibatkan anak untuk mengemis merupakan tindakan eksploitatif. Meski begitu, pihaknya mengaku masih menyosialisasikan undang-undang perlindungan anak agar kejadian serupa tidak kembali terjadi.
Baca juga: Pengemis di Tangerang Selatan Sewa Balita untuk Beroperasi
"Untuk sementara masih diberikan pembinaan dan kita informasikan tentang undang-undang perlindungan anak dan sanksi apa yang nanti akan diberikan terhadap orang baik orang tua atau orang lain yang mengeksploitasi anak," katanya.
Tri Purwanto menyebutkan, orang tua anak yang dijadikan pengemis berdalih menyewakan buah hatinya lantaran desakan ekonomi.
"Alasan ekonomi. Mereka sebenarnya ber-KTP Tangsel, tapi saat ini mengontrak di (wilayah) Poris Kota Tangerang. Kalau menurut informasi dari ibunya baru sebulan (anaknya disewakan) semenjak dia mengontrak di Poris," jelas Tri Purwanto.
Tangerang: Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Tangerang Selatan, Banten, telah memanggil orang tua dari
dua anak yang dijadikan pengemis di lampu perempetan jalan di kawasan Tangerang Selatan.
"Iya betul, sudah kita panggil. Kondisinya alhamdulillah baik," ungkap kepala P2TP2A Tangsel, Tri Purwanto, dikonfirmasi, Minggu, 8 November 2021.
Dia menegaskan, melibatkan anak untuk mengemis merupakan tindakan eksploitatif. Meski begitu, pihaknya mengaku masih menyosialisasikan undang-undang perlindungan anak agar kejadian serupa tidak kembali terjadi.
Baca juga:
Pengemis di Tangerang Selatan Sewa Balita untuk Beroperasi
"Untuk sementara masih diberikan pembinaan dan kita informasikan tentang undang-undang perlindungan anak dan sanksi apa yang nanti akan diberikan terhadap orang baik orang tua atau orang lain yang mengeksploitasi anak," katanya.
Tri Purwanto menyebutkan, orang tua anak yang dijadikan pengemis berdalih menyewakan buah hatinya lantaran desakan ekonomi.
"Alasan ekonomi. Mereka sebenarnya ber-KTP Tangsel, tapi saat ini mengontrak di (wilayah) Poris Kota Tangerang. Kalau menurut informasi dari ibunya baru sebulan (anaknya disewakan) semenjak dia mengontrak di Poris," jelas Tri Purwanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)