Bandung: Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Emil), tidak akan mengurangi kegiatan sebagai kepala daerah usai penyuntikan pertama uji klinis vaksin covid-19. Emil masih akan tetap beraktivitas normal termasuk kunjungan kesejumlah daerah di Jabar.
"Maka imbauan dari dokter dan peneliti adalah kita tetap berkegiatan tapi jangan ekstra. Jadi saya tidak akan melebihkan sesuai standar saya yang masih managable," kata Emil di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Jumat, 28 Agustus 2020.
Baca: Usai Penyuntikan Pertama Uji Klinis Vaksin Covid-19, Ridwan Kamil 'Pamer' Otot
Emil menuturkan telah mendapat pemahaman dari dokter serta tim peneliti agar melakukan pola hidup seperti biasa termasuk menjalankan tugas kedinasan. Namun Emil pun diwanti-wanti untuk tidak beraktivitas berlebihan terutama hingga larut malam.
"Jadi yang dikhawatirkan tim peneliti itu kalau kita sakit oleh gaya hidup yang berlebihan secara motorik. Karena kalau kits sakit nanti membingungkan, ini karena vaksin atau karena yang lain sehingga nanti reaksi tubuhnya membingungkan proses statistiknya," jelasnya.
Menurut dokter, dia diwajibkannya untuk memberikan laporan harian termasuk kegiatan yang dilakukan sebagai salah satu proses pemantauan terhadap subjek uji klinis. Emil pun dibekali buku layaknya rapor untuk diisi setiap hari.
Menurutnya dia akan dilakukan penyuntikan kedua 14 hari setelah penyuntikan pertama. Namun Emil nantinya harus dilakukan pemeriksaan kesehatan kembali termasuk tes darah guna mengetahui kinerja suntikan pertama.
Sementara untuk kegiatan lain, Emil belum memberikan rekomendasi bagi bioskop untuk kembali beroperasi di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) pandemi covid-19. Emil mengaku belum mendapatkan jaminan dari pengusaha bioskop akan penerapan protokol kesehatan.
"Per hari ini kami masih belum yakin, jadi belum ada wacana pembukaan dari rekomandasi provinsi," beber Emil.
Mantan Wali Kota Bandung ini menilai masih sangat riskan terjadi penyebaran virus korona di ruang tertutup termasuk bioskop. Pasalnya ruangan tertutup tersebut tak memiliki sirkulasi udara secara terbuka yang mayoritas menggunakan pendingin ruangan atau AC.
"Pada dasarnya kami menghindari potensi di ruang dalam yang tidak bisa menjamin sterilitas. Kan kuncinya itu, kalau AC-nya sentral si virus muter di situ tidak keluar," ujarnya.
Bandung: Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Emil), tidak akan mengurangi kegiatan sebagai kepala daerah usai penyuntikan pertama uji klinis
vaksin covid-19. Emil masih akan tetap beraktivitas normal termasuk kunjungan kesejumlah daerah di Jabar.
"Maka imbauan dari dokter dan peneliti adalah kita tetap berkegiatan tapi jangan ekstra. Jadi saya tidak akan melebihkan sesuai standar saya yang masih managable," kata Emil di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Jumat, 28 Agustus 2020.
Baca:
Usai Penyuntikan Pertama Uji Klinis Vaksin Covid-19, Ridwan Kamil 'Pamer' Otot
Emil menuturkan telah mendapat pemahaman dari dokter serta tim peneliti agar melakukan pola hidup seperti biasa termasuk menjalankan tugas kedinasan. Namun Emil pun diwanti-wanti untuk tidak beraktivitas berlebihan terutama hingga larut malam.
"Jadi yang dikhawatirkan tim peneliti itu kalau kita sakit oleh gaya hidup yang berlebihan secara motorik. Karena kalau kits sakit nanti membingungkan, ini karena vaksin atau karena yang lain sehingga nanti reaksi tubuhnya membingungkan proses statistiknya," jelasnya.
Menurut dokter, dia diwajibkannya untuk memberikan laporan harian termasuk kegiatan yang dilakukan sebagai salah satu proses pemantauan terhadap subjek uji klinis. Emil pun dibekali buku layaknya rapor untuk diisi setiap hari.
Menurutnya dia akan dilakukan penyuntikan kedua 14 hari setelah penyuntikan pertama. Namun Emil nantinya harus dilakukan pemeriksaan kesehatan kembali termasuk tes darah guna mengetahui kinerja suntikan pertama.
Sementara untuk kegiatan lain, Emil belum memberikan rekomendasi bagi bioskop untuk kembali beroperasi di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) pandemi covid-19. Emil mengaku belum mendapatkan jaminan dari pengusaha bioskop akan penerapan protokol kesehatan.
"Per hari ini kami masih belum yakin, jadi belum ada wacana pembukaan dari rekomandasi provinsi," beber Emil.
Mantan Wali Kota Bandung ini menilai masih sangat riskan terjadi penyebaran virus korona di ruang tertutup termasuk bioskop. Pasalnya ruangan tertutup tersebut tak memiliki sirkulasi udara secara terbuka yang mayoritas menggunakan pendingin ruangan atau AC.
"Pada dasarnya kami menghindari potensi di ruang dalam yang tidak bisa menjamin sterilitas. Kan kuncinya itu, kalau AC-nya sentral si virus muter di situ tidak keluar," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)