Makassar: Sebanyak 33 pasangan telah mendaftarkan diri sebagai peserta Pilkada Serentak 2020, di 12 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan. Dari daftar itu, dua orang di antaranya terkonfirmasi positif covid-19.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah berharap tidak ada klaster baru covid-19 pada kontestasi Pilkada Serentak 2020, di wilayahnya. Terlebih, beberapa pasangan bakal calon abai pada protokol kesehatan saat mendaftar pilkada.
"Kami berharap, tidak ada klaster baru dari proses pilkada. Ini bisa kita cegah kalau kita semua menyadari dan meningkatkan disiplin diri masing-masing. Tentu sekali lagi saya tidak bosan-bosannya menyampaikan agar ikuti protokol kesehatan secara ketat," tegas Nurdin, Rabu, 9 September 2020.
Baca juga: 27 Tahanan Polres Pariaman Terpapar Covid-19
Menurut dia, pada proses pendaftaran pilkada serentak belum lama ini, tidak sedikit calon kepala daerah baik pendatang baru maupun petahana mendapatkan teguran dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) karena tidak mengindahkan protokol kesehatan. Salah satunya membawa massa dengan jumlah banyak saat mendaftar.
Khusus di Sulawesi Selatan, yang mendapat teguran dari Mendagri, yaitu Bupati Luwu Timur Toriq Husler, Wakil Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam, Wakil Bupati Maros Andi Harmil Mattotorang, dan Wakil Bupati Bulukumba Tommy Satria.
Ia juga berharap, tahapan pilkada serentak selanjutnya, temasuk penetapan pasangan calon, dilanjutkan penetapan nomor urut, tahapan sosialisasi, dan sebagainya betul-betul memperhatikan protokol kesehatan secara ketat.
"Kepada seluruh kepala daerah, khususnya yang menggelar pilkada. Mari kita sama-sama menjaga soliditas kita, untuk mengawal Pilkada serentak 2020 ini," jelas dia. (Lina Herlina)
Makassar: Sebanyak 33 pasangan telah mendaftarkan diri sebagai peserta Pilkada Serentak 2020, di 12 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan. Dari daftar itu, dua orang di antaranya terkonfirmasi positif covid-19.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah berharap tidak ada klaster baru covid-19 pada kontestasi Pilkada Serentak 2020, di wilayahnya. Terlebih, beberapa pasangan bakal calon abai pada protokol kesehatan saat mendaftar pilkada.
"Kami berharap, tidak ada klaster baru dari proses pilkada. Ini bisa kita cegah kalau kita semua menyadari dan meningkatkan disiplin diri masing-masing. Tentu sekali lagi saya tidak bosan-bosannya menyampaikan agar ikuti protokol kesehatan secara ketat," tegas Nurdin, Rabu, 9 September 2020.
Baca juga:
27 Tahanan Polres Pariaman Terpapar Covid-19
Menurut dia, pada proses pendaftaran pilkada serentak belum lama ini, tidak sedikit calon kepala daerah baik pendatang baru maupun petahana mendapatkan teguran dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) karena tidak mengindahkan protokol kesehatan. Salah satunya membawa massa dengan jumlah banyak saat mendaftar.