Banjarmasin: Insentif ratusan tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas menangani pasien virus korona di RSUD Ulin Banjarmasin, Kalimantan Selatan, hingga kini belum dibayar. Di sisi lain, puluhan dokter dan ratusan tenaga kesehatan lainnya di Kalimantan Selatan terinfeksi covid-19.
"Kita menyayangkan kasus insentif nakes penanganan covid yang belum terbayarkan oleh pihak rumah sakit. Kita berharap masalah ini segera terselesaikan," ujar anggota Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS) Kalsel, Anang Rosadi Adenansi, Jumat, 18 September 2020.
Anang mengatakan pihaknya telah menerima pengaduan dari sejumlah tenaga kesehatan terkait keterlambatan pembayaran insentif di berbagai rumah sakit rujukan.
Baca juga: Penutupan Jalan Protokol di Kota Bandung Diberlakukan 14 Hari
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Muslim, mengakui pembayaran insentif tenaga kesehatan yang menangani covid-19 di RSUD Ulin Banjarmasin, belum dibayar. Menurutnya hal itu lantaran masih ada perbaikan data.
"Namun untuk nakes di rumah sakit lainnya sudah tersesaikan," kata dia.
Di Kalsel ada tujuh rumah sakit pemerintah dan swasta yang menjadi rujukan penanganan kasus covid-19 ditambah faskes lain termasuk tempat karantina. RSUD Ulin Banjarmasin merupakan RS rujukan utama dengan jumlah nakes ratusan orang.
Informasi dihimpun, insentif nakes yang belum dibayar sejak Juni 2020. Hal ini menimbulkan kegelisahan para nakes yang bertugas menangani kasus covid-19. Adapun besaran insentif yang menjadi hak para nakes itu sebesar Rp5 juta-Rp15 juta dengan sumber pendanaan dari dana alokasi khusus (DAK).
Baca juga: 120.000 Keluarga Penerima Manfaat di Cirebon Terima Bansos Beras
Berdasarkan data terakhir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Korona Kalsel, ada 67 orang dokter umum, dokter gigi, dan dokter spesialis yang terinfeksi covid-19. Ditambah perawat sebanyak 208 orang dan bidan 105 orang.
Sedangkan jumlah kasus positif virus korona di Kalsel terus bertambah dan sudah mencapai 9.647 kasus. Sebanyak 7.645 orang berhasil disembuhkan atau dengan persentase 80,1 persen dan 396 orang meninggal. Kemudian sebanyak 1.506 orang penderita masih menjalani perawatan dan 633 orang dinyatakan suspect. (Denny Susanto)
Banjarmasin: Insentif ratusan tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas menangani pasien
virus korona di RSUD Ulin Banjarmasin, Kalimantan Selatan, hingga kini belum dibayar. Di sisi lain, puluhan dokter dan ratusan tenaga kesehatan lainnya di Kalimantan Selatan terinfeksi covid-19.
"Kita menyayangkan kasus insentif nakes penanganan covid yang belum terbayarkan oleh pihak rumah sakit. Kita berharap masalah ini segera terselesaikan," ujar anggota Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS) Kalsel, Anang Rosadi Adenansi, Jumat, 18 September 2020.
Anang mengatakan pihaknya telah menerima pengaduan dari sejumlah tenaga kesehatan terkait keterlambatan pembayaran insentif di berbagai rumah sakit rujukan.
Baca juga:
Penutupan Jalan Protokol di Kota Bandung Diberlakukan 14 Hari
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Muslim, mengakui pembayaran insentif tenaga kesehatan yang menangani covid-19 di RSUD Ulin Banjarmasin, belum dibayar. Menurutnya hal itu lantaran masih ada perbaikan data.
"Namun untuk nakes di rumah sakit lainnya sudah tersesaikan," kata dia.
Di Kalsel ada tujuh rumah sakit pemerintah dan swasta yang menjadi rujukan penanganan kasus covid-19 ditambah faskes lain termasuk tempat karantina. RSUD Ulin Banjarmasin merupakan RS rujukan utama dengan jumlah nakes ratusan orang.
Informasi dihimpun, insentif nakes yang belum dibayar sejak Juni 2020. Hal ini menimbulkan kegelisahan para nakes yang bertugas menangani kasus covid-19. Adapun besaran insentif yang menjadi hak para nakes itu sebesar Rp5 juta-Rp15 juta dengan sumber pendanaan dari dana alokasi khusus (DAK).
Baca juga:
120.000 Keluarga Penerima Manfaat di Cirebon Terima Bansos Beras
Berdasarkan data terakhir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Korona Kalsel, ada 67 orang dokter umum, dokter gigi, dan dokter spesialis yang terinfeksi covid-19. Ditambah perawat sebanyak 208 orang dan bidan 105 orang.
Sedangkan jumlah kasus positif virus korona di Kalsel terus bertambah dan sudah mencapai 9.647 kasus. Sebanyak 7.645 orang berhasil disembuhkan atau dengan persentase 80,1 persen dan 396 orang meninggal. Kemudian sebanyak 1.506 orang penderita masih menjalani perawatan dan 633 orang dinyatakan
suspect. (Denny Susanto)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)