Solo: Pemerintah Kota Solo menetapkan status tanggap darurat bencana banjir selama 14 hari ke depan. Status tersebut ditetapkan menyusul banjir besar yang melanda empat dari lima kecamatan yang ada di Kota Solo.
"Status sudah dikeluarkan baik oleh Bupati Sukoharjo ataupun Wali Kota Solo. Statusnya tanggap darurat dan ini berlaku 14 hari ke depan," ujar Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, di Solo, Sabtu, 18 Februari 2023.
BNPB memberikan bantuan baik untuk warga terdampak banjir di Solo atau di Sukoharjo. Bantuan diberikan berupa anggaran dana siap pakai yang bisa digunakan saat tanggap darurat, serta bantuan logistik. Bantuan logistik yang diberikan berupa makanan yang bisa langsung dikonsumsi serta perlengkapan tenda, selimut, serta matras.
Sejumlah pelampung dan pompa juga turut diberikan untuk meringankan beban warga terdampak banjir di Solo. Dia menambahkan, setelah tanggap darurat bencana selesai dilakukan, akan dilanjutkan dengan kegiatan rehabilitasi rekonstruksi sebagai pencegahan.
"Agar mendatang jika terjadi lagi, dampaknya tidak sebesar ini. Kita selalu koordinasi dengam Pemkab dan Pemkot setempat," imbuhnya.
Belajar dari pengalaman awal Januari 2023, saat hujan lebat berdampak pada 20 daerah di Jawa Tengah, BNPB melaksanakam metode modifikasi cuaca untuk mengatasi cuaca ekstrem.
"Dan ini prediksi BMKG, hujan lebat masih akan terjadi hingga 19 Februari. Jadi kita menunggu, berkoordinasi mungkin kita bisa lakukan hal yang sama karena terbukti bisa mengurangi dampak curah hujan. Mudah-mudahan sebelum 14 hari bisa tertangani," bebernya.
Sementara itu, warga Solo terdampak banjir mulai meninggalkan pengungsian. Warga mulai kembali ke rumahnya masing-masing untuk bersih-bersih.
"Tinggal warga di tiga kelurahan yang belum balik. Di Kelurahan Gandekan, Jebres tinggal 141 orang. Kemudian di Kelurahan Pucang Sawit masih agak banyak, karena mereka menunggu bersih-bersih rumah dulu. Di Kelurahan Pucang Sawit masih ada sekitr 400-an orang," ujar Kepala BPBD Solo Nico Agus Putranto.
Selain dua kelurahan tersebut, warga di pengungsian Kelurahan Joyontakan juga masih bertahan sekutar 200-an orang. Sebelumnya, lebih dari 4.440 warga Solo di 16 kelurahan mengungsi setelah rumah mereka terendam banjir sejak Kamis, 16 Februari 2023.
Secara umum, banjir di Solo yang terjadi di empat kecamatan dari total lima kecamatan di Solo sudah mulai surut. Meski demikian, beberapa titik masih terjadi genangan dengan tinggi bervariasi.
"Genangan air yang masih saat ini sekitar 30 sentimeter di wilayah Joyontakan. Kemudian di Pucang Sawit masih antara 30-50 sentimeter. Kita masih tanggap darurat ya," imbuhnya.
Nico mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi baik dengan BMKG untuk prediksi cuaca dan Jasa Tirta terkait buka tutup pintu Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri.
"Kalau cuaca BMKG yang memberitahu, kita selalu koordinasi mana saja wilayah sekitar Solo yang curah hujannya lebat, sedang, atau ringan. Meski hujan di Solo lebat, kalau di Boyolali masih sedang kita masih aman dan BMKG mengatakan buka tutup pintu waduk masih memungkinkan dilakukan seminggu ke depan," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Solo: Pemerintah Kota Solo menetapkan status tanggap darurat bencana banjir selama 14 hari ke depan. Status tersebut ditetapkan
menyusul banjir besar yang melanda empat dari lima kecamatan yang ada di Kota Solo.
"Status sudah dikeluarkan baik oleh Bupati Sukoharjo ataupun Wali Kota Solo. Statusnya tanggap darurat dan ini berlaku 14 hari ke depan," ujar Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, di Solo, Sabtu, 18 Februari 2023.
BNPB memberikan bantuan baik untuk warga terdampak banjir di Solo atau di Sukoharjo. Bantuan diberikan berupa anggaran dana siap pakai yang bisa digunakan saat tanggap darurat, serta bantuan logistik. Bantuan logistik yang diberikan berupa makanan yang bisa langsung dikonsumsi serta perlengkapan tenda, selimut, serta matras.
Sejumlah pelampung dan pompa juga turut diberikan untuk meringankan beban warga terdampak banjir di Solo. Dia menambahkan, setelah tanggap darurat bencana selesai dilakukan, akan dilanjutkan dengan kegiatan
rehabilitasi rekonstruksi sebagai pencegahan.
"Agar mendatang jika terjadi lagi, dampaknya tidak sebesar ini. Kita selalu koordinasi dengam Pemkab dan Pemkot setempat," imbuhnya.
Belajar dari pengalaman awal Januari 2023, saat hujan lebat berdampak pada 20 daerah di Jawa Tengah, BNPB melaksanakam metode modifikasi cuaca untuk mengatasi cuaca ekstrem.
"Dan ini prediksi BMKG, hujan lebat masih akan terjadi hingga 19 Februari. Jadi kita menunggu, berkoordinasi mungkin kita bisa lakukan hal yang sama karena terbukti bisa mengurangi dampak curah hujan. Mudah-mudahan sebelum 14 hari bisa tertangani," bebernya.
Sementara itu, warga Solo terdampak banjir mulai meninggalkan pengungsian. Warga mulai kembali ke rumahnya masing-masing untuk bersih-bersih.
"Tinggal warga di tiga kelurahan yang belum balik. Di Kelurahan Gandekan, Jebres tinggal 141 orang. Kemudian di
Kelurahan Pucang Sawit masih agak banyak, karena mereka menunggu bersih-bersih rumah dulu. Di Kelurahan Pucang Sawit masih ada sekitr 400-an orang," ujar Kepala BPBD Solo Nico Agus Putranto.
Selain dua kelurahan tersebut, warga di pengungsian Kelurahan Joyontakan juga masih bertahan sekutar 200-an orang. Sebelumnya, lebih dari 4.440 warga Solo di 16 kelurahan mengungsi setelah rumah mereka terendam banjir sejak Kamis, 16 Februari 2023.
Secara umum, banjir di Solo yang terjadi di empat kecamatan dari total lima kecamatan di Solo sudah mulai surut. Meski demikian, beberapa titik masih terjadi genangan dengan tinggi bervariasi.
"Genangan air yang masih saat ini sekitar 30 sentimeter di wilayah Joyontakan. Kemudian di Pucang Sawit masih antara 30-50 sentimeter. Kita masih tanggap darurat ya," imbuhnya.
Nico mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi baik dengan BMKG untuk prediksi cuaca dan Jasa Tirta terkait buka tutup pintu Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri.
"Kalau cuaca
BMKG yang memberitahu, kita selalu koordinasi mana saja wilayah sekitar Solo yang curah hujannya lebat, sedang, atau ringan. Meski hujan di Solo lebat, kalau di Boyolali masih sedang kita masih aman dan BMKG mengatakan buka tutup pintu waduk masih memungkinkan dilakukan seminggu ke depan," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)