Makassar: Polrestabes Makassar mengungkap kegiatan para remaja yang melakukan pesta minuman keras berkadar alkohol 96 persen dan berujung tewasnya tiga orang. Kegiatan tersebut dilakukan selama dua hari dan di tiga lokasi berbeda.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Ridwan Hutagaol, mengatakan kasus tersebut berawal saat AS, 17, yang merupakan pelaku penganiayaan menemukan alkohol 96 persen sehingga memanggil semua temannya.
"Tanggal 20 Februari 2023 mereka itu minum di bengkel. Mereka bawa lalu membeli Coca-Cola dan meracik bersama lalu mereka minum. Mereka berdelapan," kata Ridwan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 2 Maret 2023.
Setelah di bengkel tersebut, pada 21 Februari 2023 atau keesokan harinya mereka kembali berpesta minuman keras oplosan tersebut di lingkungan sekolah. Mereka saat itu berenam.
Tidak sampai di situ, pada malam hari usai berpesta di sekolah kumpulan pemuda itu kemudian menuju kosan salah satu temannya dan kembali melakukan meminum miras oplosan hingga dilarikan ke rumah sakit.
"Mereka lanjut minum di kos-kosan. Ada 12 orang yang di mana ada terjadi video penganiayaan itu," jelasnya.
Sehingga menurutnya berdasarkan keterangan atau pemeriksaan terhadap pelaku penganiayaan tersebut, tidak ada pemaksaan atau mencekoki minuman keras terhadap salah satu pemuda hingga tewas.
Setelah pesta minuman keras oplosan tersebut, delapan orang dilarikan di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Hanya saja tiga orang dari delapan pemuda itu meninggal.
Sebelumnya sebuah video kekerasan atau penganiayaan terhadap pelajar di Kota Makassar viral di media sosial. Penganiayaan itu terjadi diduga karena menolak minum minuman keras dengan komposisi alkohol 96 persen.
Dalam video tersebut, seorang siswa tengah dipukul oleh remaja lainnya. Pria dengan tubuh gempal dalam video itu memukul berkali-kali siswa bertubuh kurus.
Beberapa informasi menyatakan bahwa video itu berkenaan dengan pesta minuman keras yang terjadi di Kecamatan Biringkanaya dan menewaskan sebanyak tiga orang dan dua di antaranya adalah pelajar.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Makassar: Polrestabes
Makassar mengungkap kegiatan para remaja yang melakukan pesta minuman keras berkadar
alkohol 96 persen dan berujung tewasnya tiga orang. Kegiatan tersebut dilakukan selama dua hari dan di tiga lokasi berbeda.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Ridwan Hutagaol, mengatakan kasus tersebut berawal saat AS, 17, yang merupakan pelaku penganiayaan menemukan alkohol 96 persen sehingga memanggil semua temannya.
"Tanggal 20 Februari 2023 mereka itu minum di bengkel. Mereka bawa lalu membeli Coca-Cola dan meracik bersama lalu mereka minum. Mereka berdelapan," kata Ridwan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 2 Maret 2023.
Setelah di bengkel tersebut, pada 21 Februari 2023 atau keesokan harinya mereka kembali berpesta minuman keras oplosan tersebut di lingkungan
sekolah. Mereka saat itu berenam.
Tidak sampai di situ, pada malam hari usai berpesta di sekolah kumpulan pemuda itu kemudian menuju kosan salah satu temannya dan kembali melakukan meminum miras oplosan hingga dilarikan ke rumah sakit.
"Mereka lanjut minum di kos-kosan. Ada 12 orang yang di mana ada terjadi video penganiayaan itu," jelasnya.
Sehingga menurutnya berdasarkan keterangan atau pemeriksaan terhadap pelaku penganiayaan tersebut, tidak ada pemaksaan atau mencekoki minuman keras terhadap salah satu pemuda hingga tewas.
Setelah pesta minuman keras oplosan tersebut, delapan orang dilarikan di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Hanya saja tiga orang dari delapan pemuda itu meninggal.
Sebelumnya sebuah video kekerasan atau penganiayaan terhadap pelajar di Kota Makassar viral di media sosial. Penganiayaan itu terjadi diduga karena menolak minum minuman keras dengan komposisi alkohol 96 persen.
Dalam video tersebut, seorang siswa tengah dipukul oleh remaja lainnya. Pria dengan tubuh gempal dalam video itu memukul berkali-kali siswa bertubuh kurus.
Beberapa informasi menyatakan bahwa video itu berkenaan dengan pesta minuman keras yang terjadi di Kecamatan Biringkanaya dan menewaskan sebanyak tiga orang dan dua di antaranya adalah pelajar.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)