Bandung: Lebih dari 150 orang warga Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat mengalami keracunan usai menyantap hidangan dari acara hajatan.
Mereka merasakan gejala seperti muntah, mual, pusing, lemas dan diare seusai menyantap makanan di hajatan salah seorang warga setempat. Seluruh korban kemudian ditangani di posko kesehatan yang disediakan pemerintah desa.
Lima korban di antaranya terpaksa dirujuk ke RSUD Lembang karena mengalami dehidrasi dan satu orang dirawat di RS Advent Kota Bandung. Setelah mendapat penanganan medis, kebanyakan korban sudah dipulangkan.
"Kades bersama RW tadi sudah membuat posko di sini, dan korban langsung ditangani tim medis puskesmas. Alhamdulillah saat ini melandai dan warga sudah pulang ke rumahnya masing-masing," kata Camat Lembang, Dudi Supriadi di lokasi, Senin, 27 Februari 2023.
Total sebanyak 178 warga mendapat penanganan tim medis akibat keracunan makanan dalam acara hajatan yang diadakan warga pada Minggu, 26 Februari kemarin. "Warga kemudian merasakan gejala keracunan sejak Senin subuh," ujarnya.
Kepala Puskesmas Lembang, Yana Mulyana menjelaskan, rata-rata korban merasakan mual, muntah serta diare dengan frekuensi sering. "Diare bentuknya cair, tidak ada darah, tidak ada lendir, kaya air mancur," ungkap Yana.
Sebagai langkah pencegahan, pihaknya memberikan pengobatan pencegahan dehidrasi. Sebab pasien yang mengalami diare atau muntaber biasanya merasakan dehidrasi atau kekurangan cairan.
"Kalau sampai jatuh dehidrasi berat, bisa gagal ginjal dan sebagainya bahkan hingga kematian," bebernya.
Beberapa sampel makanan yang disantap warga sudah dibawa ke Labkesda Provinsi Jabar untuk diperiksa lebih lanjut. Sampel makanan tersebut di antaranya rolade, beef steak, sayur sop, capcay dan nasi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Bandung: Lebih dari 150 orang warga Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat mengalami
keracunan usai menyantap hidangan dari acara hajatan.
Mereka merasakan gejala seperti muntah, mual, pusing, lemas dan diare seusai menyantap makanan di hajatan salah seorang warga setempat. Seluruh korban kemudian ditangani di posko kesehatan yang disediakan pemerintah desa.
Lima korban di antaranya terpaksa dirujuk ke
RSUD Lembang karena mengalami dehidrasi dan satu orang dirawat di RS Advent
Kota Bandung. Setelah mendapat penanganan medis, kebanyakan korban sudah dipulangkan.
"Kades bersama RW tadi sudah membuat posko di sini, dan korban langsung ditangani tim medis puskesmas. Alhamdulillah saat ini melandai dan warga sudah pulang ke rumahnya masing-masing," kata Camat Lembang, Dudi Supriadi di lokasi, Senin, 27 Februari 2023.
Total sebanyak 178 warga mendapat penanganan tim medis akibat keracunan makanan dalam acara hajatan yang diadakan warga pada Minggu, 26 Februari kemarin. "Warga kemudian merasakan gejala keracunan sejak Senin subuh," ujarnya.
Kepala Puskesmas Lembang, Yana Mulyana menjelaskan, rata-rata korban merasakan mual, muntah serta diare dengan frekuensi sering. "Diare bentuknya cair, tidak ada darah, tidak ada lendir, kaya air mancur," ungkap Yana.
Sebagai langkah pencegahan, pihaknya memberikan pengobatan pencegahan dehidrasi. Sebab pasien yang mengalami diare atau muntaber biasanya merasakan dehidrasi atau kekurangan cairan.
"Kalau sampai jatuh dehidrasi berat, bisa gagal ginjal dan sebagainya bahkan hingga kematian," bebernya.
Beberapa sampel makanan yang disantap warga sudah dibawa ke Labkesda Provinsi Jabar untuk diperiksa lebih lanjut. Sampel makanan tersebut di antaranya rolade, beef steak, sayur sop, capcay dan nasi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)