Yogyakarta: Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, 74, divaksin covid-19 pada Sabtu, 13 Maret 2021. Ia divaksin di RSUP Dr Sardjito karena termasuk kategori lansia.
Usai divaksin Sinovac, Sri Sultan mengaku tak merasakan sakit saat disuntik. Selain itu, ia tak merasakan kejadian ikutan pascaimunisasi (Kipi). Ia berharap lansia di Yogyakarta tak takut untuk divaksin.
"Saya berharap para lansia di Indonesia khususnya di Yogya, mari kita sambut harapan pemerintah kita. Semoga kita bisa terjaga dari pandemi dan kita bersedia untuk melakukan vaksinasi," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, mengatakan, ada sebanyak 43 lansia lain yang turut divaksin pada momen itu. Ia menyebut ada satu lansia yang tak datang karena divaksin di fasilitas kesehatan lain. Sementara, dua orang lansia harus ditunda vaksinasinya.
Baca juga: Terduga Pelaku Pembunuhan Pasutri WNA di Tangsel Teridentifikasi
"Satu (lansia) tidak hadir karena sudah divaksin di tempat lain. Dari sekian banyak sasaran alhamdulillah sudah sebagian besar divaksin," ujar Pembajun.
Direktur RSUP dr Sardjito, Rukmono Siswishanto, mennambahkan lansia yang ditunda penyuntikan vaksinnya karena tak lolos proses screening. Langkah tersebut menjadi bagian penentu seseorang layak atau tidak untuk divaksin.
"Ada yang (karena) tensi tinggi saat kami observasi. Kemudian juga kecapaian, ya namanya sudah sepuh (tua)," ungkapnya.
Menurut dia, dua lansia tersebut tetap bisa divaksin dalam beberapa waktu ke depan. Syaratnya, mereka harus tetap bisa lolos screening.
"Bagi yang sudah divaksin akan mendapat dosis kedua 28 hari ke depan," imbuhnya.
Yogyakarta: Gubernur
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, 74, divaksin covid-19 pada Sabtu, 13 Maret 2021. Ia divaksin di RSUP Dr Sardjito karena termasuk kategori lansia.
Usai divaksin Sinovac, Sri Sultan mengaku tak merasakan sakit saat disuntik. Selain itu, ia tak merasakan kejadian ikutan pascaimunisasi (Kipi). Ia berharap lansia di Yogyakarta tak takut untuk divaksin.
"Saya berharap para lansia di Indonesia khususnya di Yogya, mari kita sambut harapan pemerintah kita. Semoga kita bisa terjaga dari pandemi dan kita bersedia untuk melakukan vaksinasi," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, mengatakan, ada sebanyak 43 lansia lain yang turut divaksin pada momen itu. Ia menyebut ada satu lansia yang tak datang karena divaksin di fasilitas kesehatan lain. Sementara, dua orang lansia harus ditunda vaksinasinya.
Baca juga:
Terduga Pelaku Pembunuhan Pasutri WNA di Tangsel Teridentifikasi
"Satu (lansia) tidak hadir karena sudah divaksin di tempat lain. Dari sekian banyak sasaran alhamdulillah sudah sebagian besar divaksin," ujar Pembajun.
Direktur RSUP dr Sardjito, Rukmono Siswishanto, mennambahkan lansia yang ditunda penyuntikan vaksinnya karena tak lolos proses
screening. Langkah tersebut menjadi bagian penentu seseorang layak atau tidak untuk divaksin.
"Ada yang (karena) tensi tinggi saat kami observasi. Kemudian juga kecapaian, ya namanya sudah sepuh (tua)," ungkapnya.
Menurut dia, dua lansia tersebut tetap bisa divaksin dalam beberapa waktu ke depan. Syaratnya, mereka harus tetap bisa lolos screening.
"Bagi yang sudah divaksin akan mendapat dosis kedua 28 hari ke depan," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)