Sleman: Bupati Sleman, Sri Purnomo, tak disertakan pada penyuntikan vaksin covid-19 kedua yang akan dilaksanakan 28 Januari 2021.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo, mengatakan hal ini diputuskan karena Sri Purnomo terpapar covid-19.
"Penyuntikan vaksin untuk bupati tidak ikut rombongan yang dua minggu setelah suntikan pertama," kata Joko di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa, 26 Januari 2021.
Baca: Polisi Periksa 6 Saksi Terkait Longsor Sumedang
Joko mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan DIY soal hal tersebut. Orang yang terpapar covid-19, kata Joko, tidak perlu diikutkan program penyuntikan vaksin merk sinovac.
Namun menurutnya bila Sri Purnomo bila tetap diberikan vaksin tetap tidak menyalahi aturan. Ia menyebut pemberian vaksin terhadap orang positif akan meningkatkan imunitas.
Joko mengatakan telah memperoleh rekomendasi dari pakar untuk menyikapi posisi Sri Purnomo. Salah satu rekomendasi itu yakni tetap menyuntikkan vaksin.
"(Penyuntikan vaksin kedua kepada Sri Purnomo) tidak masalah, yang vaksin pertama tidak ada hubungannya dengan covid-19 pada Pak Bupati," ujarnya.
Adapun Sri Purnomo, mengklaim saat ini tetap dalam kondisi baik. Ia menyatakan masih beraktivitas atau memantau pekerjaan secara virtual dari rumah dinas.
Ia mengaku hanya merasakan gejala saat awal-awal, seperti batuk, demam, dan hidung tersumbat. Meskipun ia tak tahu pasti kapan terpapar covid-19.
"Sebelum vaksinasi, saya dalam kondisi sehat dan dinyatakan negatif dari hasil swab antigen," ungkap Sri Purnomo.
Sleman: Bupati Sleman, Sri Purnomo, tak disertakan pada penyuntikan
vaksin covid-19 kedua yang akan dilaksanakan 28 Januari 2021.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo, mengatakan hal ini diputuskan karena Sri Purnomo terpapar covid-19.
"Penyuntikan vaksin untuk bupati tidak ikut rombongan yang dua minggu setelah suntikan pertama," kata Joko di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa, 26 Januari 2021.
Baca:
Polisi Periksa 6 Saksi Terkait Longsor Sumedang
Joko mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan DIY soal hal tersebut. Orang yang terpapar covid-19, kata Joko, tidak perlu diikutkan program penyuntikan vaksin merk sinovac.
Namun menurutnya bila Sri Purnomo bila tetap diberikan vaksin tetap tidak menyalahi aturan. Ia menyebut pemberian vaksin terhadap orang positif akan meningkatkan imunitas.
Joko mengatakan telah memperoleh rekomendasi dari pakar untuk menyikapi posisi Sri Purnomo. Salah satu rekomendasi itu yakni tetap menyuntikkan vaksin.
"(Penyuntikan vaksin kedua kepada Sri Purnomo) tidak masalah, yang vaksin pertama tidak ada hubungannya dengan covid-19 pada Pak Bupati," ujarnya.
Adapun Sri Purnomo, mengklaim saat ini tetap dalam kondisi baik. Ia menyatakan masih beraktivitas atau memantau pekerjaan secara virtual dari rumah dinas.
Ia mengaku hanya merasakan gejala saat awal-awal, seperti batuk, demam, dan hidung tersumbat. Meskipun ia tak tahu pasti kapan terpapar covid-19.
"Sebelum vaksinasi, saya dalam kondisi sehat dan dinyatakan negatif dari hasil swab antigen," ungkap Sri Purnomo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)