Surabaya: Sebanyak 1.150 sekolah di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, telah menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada masa pandemi covid-19. PTM dilakukan hanya 30 persen dari kapasitas kelas yang diperbolehkan, sementara pelajar lainnya tetap melakukan pembelajaran jarak jauh atau daring.
"Total ada 74 persen SD di Banyuwangi telah menggelar pembelajaran tatap muka. Sedangkan pada tingkat SMP, terdapat 83 persen," ujar Plt Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, Jumat, 19 Februari 2021.
Rinciannya, pada tahap satu terdapat 78 SD dan 43 SMP yang menggelar PTM, pada tahap dua terdapat tambahan 210 SD dan 59 SMP, yang baru siap menjalankan pembelajaran di sekolah, sedangkan tahap ketiga ada 696 SD dan 64 SMP.
"Sampai saat ini total ada 984 SD menggelar pembelajaran tatap muka, sementara untuk SMP ada 166 sekolah,“ kata Suratno.
Baca: Dua Model Ujian Ini Jadi Penentu Kelulusan 175.590 Pelajar di Jatim
Suratno menjelaskan, sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka telah memenuhi syarat, salah satunya lolos visitasi dari tim Satgas Covid-19. Setelah melakukan evaluasi, Suratno menyebut tidak ada klaster baru penyebaran covid-19 pada kegiatan PTM di sekolah.
Dengan PTM, Suratno mengeklaim, para siswa senang. Pasalnya siswa dapat bersekolah dengan bertatap muka secara langsung walaupun terbatas.
"Mereka senang karena bisa bertemu dengan teman-teman, dan gurunya secara langsung, tentu dengan protokol kesehatan yang ketat," terangnya.
Suratno menegaskan, PTM tidak wajib, khususnya bagi siswa yang belum mendapat izin dari orang tuanya. Meski demikian, kata dia, para siswa tetap bisa mengikuti kegiatan belajar melalui daring.
Baca: Tak Ada UN, Serang Pakai Ujian Sekolah Tentukan Kelulusan Siswa
"Seluruh anak yang melakukan pembelajaran di sekolah, harus mendapatkan izin dari orang tua masing-masing," ujarnya.
Kedepannya, Suratno berharap tingkat penularan covid-19 di Banyuwangi semakin rendah. Sehingga kegiatan tatap muka di sekolah semakin bertambah.
"Saya berharap kedepannya, semua sekolah dibawah naungan Pemkab bisa pembelajaran tatap muka. Walaupun masih 30 persen dari kapasitas kelas," kata Suratno.
Surabaya: Sebanyak 1.150
sekolah di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, telah menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada masa pandemi covid-19. PTM dilakukan hanya 30 persen dari kapasitas kelas yang diperbolehkan, sementara pelajar lainnya tetap melakukan pembelajaran jarak jauh atau daring.
"Total ada 74 persen SD di Banyuwangi telah menggelar pembelajaran tatap muka. Sedangkan pada tingkat SMP, terdapat 83 persen," ujar Plt Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, Jumat, 19 Februari 2021.
Rinciannya, pada tahap satu terdapat 78 SD dan 43 SMP yang menggelar PTM, pada tahap dua terdapat tambahan 210 SD dan 59 SMP, yang baru siap menjalankan pembelajaran di sekolah, sedangkan tahap ketiga ada 696 SD dan 64 SMP.
"Sampai saat ini total ada 984 SD menggelar pembelajaran tatap muka, sementara untuk SMP ada 166 sekolah,“ kata Suratno.
Baca: Dua Model Ujian Ini Jadi Penentu Kelulusan 175.590 Pelajar di Jatim
Suratno menjelaskan, sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka telah memenuhi syarat, salah satunya lolos visitasi dari tim Satgas Covid-19. Setelah melakukan evaluasi, Suratno menyebut tidak ada klaster baru penyebaran covid-19 pada kegiatan PTM di sekolah.
Dengan PTM, Suratno mengeklaim, para siswa senang. Pasalnya siswa dapat bersekolah dengan bertatap muka secara langsung walaupun terbatas.
"Mereka senang karena bisa bertemu dengan teman-teman, dan gurunya secara langsung, tentu dengan protokol kesehatan yang ketat," terangnya.
Suratno menegaskan, PTM tidak wajib, khususnya bagi siswa yang belum mendapat izin dari orang tuanya. Meski demikian, kata dia, para siswa tetap bisa mengikuti kegiatan belajar melalui daring.
Baca: Tak Ada UN, Serang Pakai Ujian Sekolah Tentukan Kelulusan Siswa
"Seluruh anak yang melakukan pembelajaran di sekolah, harus mendapatkan izin dari orang tua masing-masing," ujarnya.
Kedepannya, Suratno berharap tingkat penularan covid-19 di Banyuwangi semakin rendah. Sehingga kegiatan tatap muka di sekolah semakin bertambah.
"Saya berharap kedepannya, semua sekolah dibawah naungan Pemkab bisa pembelajaran tatap muka. Walaupun masih 30 persen dari kapasitas kelas," kata Suratno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)