Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Dua Model Ujian Ini Jadi Penentu Kelulusan 175.590 Pelajar di Jatim

Amaluddin • 19 Februari 2021 11:45
Surabaya: Sebanyak 175.590 siawa/i kelas 12 SMA dari 1.523 lembaga di Jawa Timur, akan mengikuti Ujian Satuan Pendidikan (USP) dan Evaluasi Hasil Belajar Berbasis Komputer dan Smartphone (EHB2KS). Rencananya, ujian penentu kelulusan ini akan dilaksanakan dalam waktu yang berbeda.
 
"Untuk USP akan mulai dilaksanakan pada Februari ini. Sementara EHB2KS antara akhir Februari hingga bulan Maret mendatang," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi, saat dikonfirmasi, Kamis, 18 Februari 2021.
 
Wahid menjelaskan, para guru akan menilai muridnya melalui berbagai ujian, mulai penugasan, portofolio, ujian praktik, hingga ujian mandiri. USP adalah salah satu dasar untuk menentukan kelulusan siswa. "Kegiatan ini juga dalam rangka implementasi Merdeka Belajar. Sekolah yang paling tahu kemampuan siswanya," kata Wahid.

Baca: Disdik Jatim: Ujian Satuan Pendidikan Jadi Tolok Ukur Kelulusan Siswa
 
Dalam pelaksanaannya nanti, lanjut Wahid, sekolah diajarkan untuk membuat soal dan ujian sendiri. Selain itu, sekolah juga akan membentuk tim penyusun dan penelaah soal, dan harus mengacu pada standar kompetensi kelulusan. 
 
Wahid menambahkan, kebijakan ini langsung dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Wahid menyebut kebijakan ini sangat bagus, karena ujian nasional (UN) seringkali tidak mencerminkan kemampuan siswa di sekolah. Karena seringkali ditemukan soal-soal di mana siswa belum diajari di sekolah.
 
"Bahkan tak jarang ada yang sampai melakukan kecurangan. Sedangkan USP yang dilaksanakan sekarang sangat baik, karena mencerminkan kemampuan siswa di sekolah. Tapi USP bukan satu-satunyanya parameter penentu lulus," katanya.
 
Terkait pelaksanaan EHB2KS yang diselenggarakan Dindik Jatim, Wahid menyebut bertujuan untuk melakukan pemetaan disparitas kualitas satuan pendidikan antar kabupaten/kota di Jatim. Dari data tersebut akan dilakukan treatment khusus, salah satu targetnya tidak terjadi disparitas kualitas.
 
Baca: Tak Ada UN, Serang Pakai Ujian Sekolah Tentukan Kelulusan Siswa
 
"Harapannya kualitas sekolah sesuai standar pendidikan. Apalagi pandemi ini telah memberikan dampak yang luar biasa dalam pendidikan di Jatim. Melalui EHB2KS ini, dapat mengukur dan mengetahui kemampuan siswa pada masing-masing sekolah terhadap standar pendidikan," kata Wahid.
 
Tujuan lainnya, kata Wahid, untuk mengukur sampai di mana kemampuan siswa memahami setiap mata pelajaran, yang diajarkan selama pembelajaran jarak jauh. Sedangkan untuk bentuk soal mengikuti Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang meliputi numerasi,  literasi, dan penalaran. 
 
"Bentuk soalnya mirip Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Dari soal-soal EHB2KS diharapkan siswa lebih mudah untuk masuk perguruan tinggi. Termasuk mulai mempelajari siswa menjawab soal-soal berbentuk AKM,” kata Wahid.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan