Makassar: Fenomena hujan es terjadi di Kota Makassar. Peristiwa hujan es di Kota Makassar dan sekitarnya itu direkam oleh warga dan viral.
Setidaknya ada empat video yang menunjukkan adanya hujan es terjadi. Dalam salah satu video berdurasi 25 detik, seorang warga memegang es beserta dengan hujan.
Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah IV Makassar, Hanafi Hamzah, mengatakan hujan disertai dengan es yang terjadi merupakan hal lumrah terjadi khususnya pada peralihan musim kemarau ke musim hujan.
"Kondisi hujan dengan adanya butir-butir es sangat sering sekali terjadi. Jadi bukan fenomena yang luar biasa," kata Hanafi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 1 Oktober 2022.
Ia menjelaskan pada dasarnya presipitasi memiliki tiga bentuk, yakni air, gas, dan padat. Tiga bentuk tersebut mengalami pengendapan sebelum sampai ke bumi. Mulai dari gas, kemudian fase padat, dan terakhir fase cair.
"Jadi fase padat ini yang biasa kita sebut es. itu biasanya terjadi pada ketinggian di atas present later, di atas 0 derajat itu sekitar 8 ribu kilometer di atas permukaan tanah," jelasnya.
Baca: Hujan Es di Sigi Sulteng Dipicu Pergerakan Awan Kumulonimbus
Sementara, penyebab hujan es karena terjadi sirkulasi udara yang kacau dalam sel awan cumulonimbus (Cb). Sehingga, presipitsi zat padat belum sempat berubah wujud menjadi cair dan sampai ke tanah.
"Inilah yang menyebabkan belum berubah wujud menjadi fase cair. Daya dorong dari atas arus kacau ini, membuat zat-zat padat belum berubah menjadi cair sudah sampai ke permukaan bumi," jelasnya.
Ia menjelaskan, saat ini beberapa daerah diketahui berada dalam kondisi masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan khususnya pada wilayah Barat Sulawesi Selatan meliputi Pinrang, Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, dan Jeneponto.
Makassar: Fenomena
hujan es terjadi di Kota Makassar. Peristiwa hujan es di Kota Makassar dan sekitarnya itu direkam oleh warga dan viral.
Setidaknya ada empat video yang menunjukkan adanya hujan es terjadi. Dalam salah satu video berdurasi 25 detik, seorang warga memegang es beserta dengan hujan.
Kepala Bidang Data dan Informasi
BBMKG Wilayah IV Makassar, Hanafi Hamzah, mengatakan hujan disertai dengan es yang terjadi merupakan hal lumrah terjadi khususnya pada peralihan musim kemarau ke
musim hujan.
"Kondisi hujan dengan adanya butir-butir es sangat sering sekali terjadi. Jadi bukan fenomena yang luar biasa," kata Hanafi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 1 Oktober 2022.
Ia menjelaskan pada dasarnya presipitasi memiliki tiga bentuk, yakni air, gas, dan padat. Tiga bentuk tersebut mengalami pengendapan sebelum sampai ke bumi. Mulai dari gas, kemudian fase padat, dan terakhir fase cair.
"Jadi fase padat ini yang biasa kita sebut es. itu biasanya terjadi pada ketinggian di atas
present later, di atas 0 derajat itu sekitar 8 ribu kilometer di atas permukaan tanah," jelasnya.
Baca:
Hujan Es di Sigi Sulteng Dipicu Pergerakan Awan Kumulonimbus
Sementara, penyebab hujan es karena terjadi sirkulasi udara yang kacau dalam sel awan cumulonimbus (Cb). Sehingga, presipitsi zat padat belum sempat berubah wujud menjadi cair dan sampai ke tanah.
"Inilah yang menyebabkan belum berubah wujud menjadi fase cair. Daya dorong dari atas arus kacau ini, membuat zat-zat padat belum berubah menjadi cair sudah sampai ke permukaan bumi," jelasnya.
Ia menjelaskan, saat ini beberapa daerah diketahui berada dalam kondisi masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan khususnya pada wilayah Barat Sulawesi Selatan meliputi Pinrang, Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, dan Jeneponto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)