Cianjur: Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan masih menyisakan pencarian enam korban yang hilang usai peristiwa gempa bumi bermagnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
"Saat ini masih tersisa enam orang lagi yang dicari di dua lokasi, yakni Kampung Cijedil sebanyak empat orang dan Kampung Cicadas sebanyak dua orang," kata Koordinator Misi Pencarian Basarnas Jumaril di Posko Basarnas Cugenang, Cianjur, Selasa, 29 November 2022.
Jumlah korban yang berhasil dievakuasi sesuai data Posko Induk berjumlah 326 orang dalam kondisi meninggal dunia.
"Jumlah itu sudah termasuk di awal ada yang dievakuasi mandiri oleh masyarakat," tutur dia.
Jumaril mengatakan proses pencarian orang hilang di lokasi terdampak gempa mengalami kendala hujan. Basarnas bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memonitor situasi cuaca harian di sekitar lokasi pencarian.
"Kalau diprediksi hujan, misalnya pada sore hari, maka proses evakuasi kita majukan jamnya lebih pagi," ucap Jumaril.
Hujan kerap kali memicu longsor susulan hingga timbunan tanah semakin tebal. "Material longsor luar biasa, sangat tebal dan licin, gempa susulan juga perlu diwaspadai, sebab kalau ada goyangan bisa membahayakan tim kami," kata Jumaril.
Basarnas juga menempatkan satu personel safety officer yang bertugas memastikan medan operasi dalam kondisi aman.
"Tujuannya khusus perhatikan kesehatan para relawan Tim SAR gabungan yang terlibat dalam operasi besar ini," ucap dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cianjur: Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan masih menyisakan pencarian enam korban yang hilang usai peristiwa
gempa bumi bermagnitudo 5,6 di Kabupaten
Cianjur, Jawa Barat.
"Saat ini masih tersisa enam orang lagi yang dicari di dua lokasi, yakni Kampung Cijedil sebanyak empat orang dan Kampung Cicadas sebanyak dua orang," kata Koordinator Misi Pencarian Basarnas Jumaril di Posko Basarnas Cugenang, Cianjur, Selasa, 29 November 2022.
Jumlah korban yang berhasil dievakuasi sesuai data Posko Induk berjumlah 326 orang dalam kondisi
meninggal dunia.
"Jumlah itu sudah termasuk di awal ada yang dievakuasi mandiri oleh masyarakat," tutur dia.
Jumaril mengatakan proses pencarian orang hilang di lokasi terdampak gempa mengalami kendala hujan. Basarnas bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memonitor situasi cuaca harian di sekitar lokasi pencarian.
"Kalau diprediksi hujan, misalnya pada sore hari, maka proses evakuasi kita majukan jamnya lebih pagi," ucap Jumaril.
Hujan kerap kali memicu longsor susulan hingga timbunan tanah semakin tebal. "Material longsor luar biasa, sangat tebal dan licin, gempa susulan juga perlu diwaspadai, sebab kalau ada goyangan bisa membahayakan tim kami," kata Jumaril.
Basarnas juga menempatkan satu personel
safety officer yang bertugas memastikan medan operasi dalam kondisi aman.
"Tujuannya khusus perhatikan kesehatan para relawan Tim SAR gabungan yang terlibat dalam operasi besar ini," ucap dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)