Yogyakarta: Ribuan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro sudah menempati dua tempat relokasi, yakni Teras Malioboro 1 dan 2. Meski sempat mengeluhkan beberapa kekurangan, pedagang optimistis lokasi baru ini berprospek lebih baik.
“Kalo secara prospek untuk ke depannya, saya rasa lebih menjanjikan. Di sini sudah tertata dan bagus, jadi pengunjung juga nyaman belanja,” ujar salah satu pedagang, Alex, dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Senin, 7 Januari 2022.
Lebih dari 1800 PKL mulai beraktivitas di Teras Malioboro. Pedagang mengaku sudah siap menyambut kedatangan pengunjung. Pengunjung pun tampak antusias untuk belanja di lokasi baru.
Baca: Terdampak Relokasi, Pendorong Gerobak PKL Malioboro Minta Pekerjaan
Relokasi ini membuat suasana di pedestrian Malioboro tampak lebih nyaman. Kawasan pedestrian Malioboro yang sebelumnya dipenuhi PKL terlihat bersih dan rapi.
Pejalan kaki memiliki ruang yang luas tanpa harus berdesakan dengan para PKL. Sementara itu, PKL yang diberi waktu satu minggu mampu pindah dengan tepat waktu.
Komentar dari dua sisi
Teras Malioboro 1 yang menempati bekas gedung bioskop diisi lebih dari 800 pedagang. Lokasi ini mulai dipadati pengunjung. Pedagang mengaku sudah bisa mendapat omzet penjualan meski belum sebesar di lokasi lama.
“Masih campur aduk di sini, karena kita jadi kehilangan pelanggan lama, harus cari yang baru. Tapi wisatawan cukup ramai kalau akhir pekan,” ujar pedagang lain, Rita.
Berbeda dengan pedagang yang masih mengeluarkan sejumlah keluhan, pengunjung justru sangat senang. Mereka meraasa Teras Malioboro lebih mudah diakses dan nyaman berbelanja.
“Jadi lebih mudah ya. Jadi kita cukup naik ke atas dan belanja. Enggak perlu keliling sampai jauh,” ujar salah satu pengunjung Malioboro, Amel.
Relokasi PKL Malioboro merupakan upaya Pemerintah Daerah DIY untuk menata para PKL dalam rangka mendukung program Sumbu Filosofi Yogyakarta. Nantinya program ini akan didaftarkan sebagai situs warisan dunia UNESCO. (Leres Anbara)
Yogyakarta: Ribuan
pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro sudah menempati dua tempat relokasi, yakni Teras Malioboro 1 dan 2. Meski sempat mengeluhkan beberapa kekurangan, pedagang optimistis lokasi baru ini berprospek lebih baik.
“Kalo secara prospek untuk ke depannya, saya rasa lebih menjanjikan. Di sini sudah tertata dan bagus, jadi pengunjung juga nyaman belanja,” ujar salah satu pedagang, Alex, dalam tayangan
Selamat Pagi Indonesia di
Metro TV, Senin, 7 Januari 2022.
Lebih dari 1800 PKL mulai beraktivitas di Teras Malioboro. Pedagang mengaku sudah siap menyambut kedatangan pengunjung. Pengunjung pun tampak antusias untuk belanja di lokasi baru.
Baca:
Terdampak Relokasi, Pendorong Gerobak PKL Malioboro Minta Pekerjaan
Relokasi ini membuat suasana di pedestrian Malioboro tampak lebih nyaman. Kawasan pedestrian Malioboro yang sebelumnya dipenuhi PKL terlihat bersih dan rapi.
Pejalan kaki memiliki ruang yang luas tanpa harus berdesakan dengan para PKL. Sementara itu, PKL yang diberi waktu satu minggu mampu pindah dengan tepat waktu.
Komentar dari dua sisi
Teras Malioboro 1 yang menempati bekas gedung bioskop diisi lebih dari 800 pedagang. Lokasi ini mulai dipadati pengunjung. Pedagang mengaku sudah bisa mendapat omzet penjualan meski belum sebesar di lokasi lama.
“Masih campur aduk di sini, karena kita jadi kehilangan pelanggan lama, harus cari yang baru. Tapi wisatawan cukup ramai kalau akhir pekan,” ujar pedagang lain, Rita.
Berbeda dengan pedagang yang masih mengeluarkan sejumlah keluhan, pengunjung justru sangat senang. Mereka meraasa Teras Malioboro lebih mudah diakses dan nyaman berbelanja.
“Jadi lebih mudah ya. Jadi kita cukup naik ke atas dan belanja. Enggak perlu keliling sampai jauh,” ujar salah satu pengunjung Malioboro, Amel.
Relokasi PKL Malioboro merupakan upaya Pemerintah Daerah DIY untuk menata para PKL dalam rangka mendukung program Sumbu Filosofi Yogyakarta. Nantinya program ini akan didaftarkan sebagai situs warisan dunia UNESCO.
(Leres Anbara) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)