Ilustrasi--Kawah Ratu pascaerupsi Gunung Tangkuban Parahu. (ANT/RAISAN AL FARISI)
Ilustrasi--Kawah Ratu pascaerupsi Gunung Tangkuban Parahu. (ANT/RAISAN AL FARISI)

Rekomendasi Tak Mendekati Gunung Tangkuban Parahu Diminta Ditaati

Media Indonesia.com • 16 Februari 2022 10:28
Bandung: Pemangku Adat Masyarakat Gunung Tangkuban Parahu, Budi Raharja, meminta masyarakat menaati rekomendasi Badan Geologi terkait larangan aktivitas di sekitar kawah Gunung Tangkuban Parahu.
 
Pasalnya, beberapa hari lalu, salah satu gunung di Jawa Barat itu mengeluarkan embusan gas berwarna putih dari Kawah Ecoma yang berada di dalam Kawah Ratu.
 
Menurut Budi, pengalaman erupsi pada 2019 harus menjadi pelajaran bagi masyarakat yang biasa beraktivitas di Tangkuban Parahu. Karena dua tahun lalu, gunung tersebut tiba-tiba mengalami letusan freatik tanpa didahului gejala peningkatan vulkanis yang jelas.

"Karena kami khawatir gejalanya persis seperti dua tahun lalu. Waktu itu tiba-tiba muncul letusan saat pengunjung dan pedagang masih ramai di lokasi, yang kami khawatirkan kejadian seperti itu bisa terulang sekarang," kata Budi, Rabu, 16 Februari 2022.
 
Baca juga: Tilap Dana Proyek Rp672 Juta, Kades di Magetan Ditahan
 
Dia menyatakan, kewenangan untuk membuka maupun menutup lokasi wisata merupakan hak pengelola Gunung Tangkuban Parahu. Namun, keselamatan warga saat beraktivitas di kawasan itu harus didahulukan.
 
"Kami tidak ada kepentingan di sana, tapi jika sewaktu-waktu aktivitas gunung kembali naik, kami inginkan tidak ada yang menjadi korban baik dari wisatawan maupun pedagang," ungkapnya.
 
Selain itu, Budi pun meminta petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melakukan pengamatan lebih serta terbuka menyampaikan informasi seputar aktivitas gunung kepada masyarakat.
 
"Pernyataan PVMBG yang merekomendasikan agar masyarakat tidak mendekati atau beraktivitas di sekitar kawah aktif itu kurang jelas, dalam radius berapa. Padahal embusan asap yang kemarin keluar sangat dekat dengan area parkir wisatawan," ucapnya.
 
Ia menilai, setiap pihak harus memberikan ruang untuk gunung melaksanakan aktivitas vulkanisnya. Di sisi lain, masyarakat diminta tetap tenang namun waspada.
 
"Kita tidak tahu apa yang terjadi nanti. Semua pihak sebaiknya tidak menganggap hal biasa dalam peristiwa peningkatan aktivitas kawah tersebut," jelasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan