Tangerang: Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Banten, meresmikan program pendidikan sekolah inkslusi bagi anak berkebutuhan khusus. Sekolah untuk anak berkebutuhan khusus tersebut terdapat di tiap sekolah negeri di Kota Tangerang.
"Terdapat di 53 sekolah di SD Negeri, 13 di SMP Negeri, dan 13 di Taman Kanak-kanak. Kita mendorong untuk bisa memberikan standar pendidikan yang sama terhadap anak-anak kebutuhan khusus," ujar Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, Kamis, 20 Mei 2021.
Menurut Arief, peresmian ini adalah bentuk perhatian Pemkot Tangerang untuk memberi ruang pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus agar bisa mendapatkan kesempatan yang sama seperti anak sekolah regular pada umumnya.
"Jadi ini bentuk perhatian pemerintah agar semua anak-anak dengan segala potensi kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya terus bisa menggali dan juga mendorong potensi terbaiknya," kata dia.
Baca: PPDB SMA dan SMK Negeri di Jateng Segera Dibuka
Arief menuturkan dalam proses pembelajarannya akan ada dua skema pembelajaran. Yakni belajar bersama dan kelas khusus.
"Ada yang materinya bersama-sama dengan kelas regular yang bisa diikuti, tapi nanti ada juga materi yang enggak bisa mereka (anak berkebutuhan khusus) ikutin dan kita sediakan guru khusus untuk membimbing mereka untuk tetap bisa ikuti proses belajar mengajarnya," papar dia.
Tangerang: Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Banten, meresmikan program pendidikan
sekolah inkslusi bagi
anak berkebutuhan khusus. Sekolah untuk anak berkebutuhan khusus tersebut terdapat di tiap sekolah negeri di Kota Tangerang.
"Terdapat di 53 sekolah di SD Negeri, 13 di SMP Negeri, dan 13 di Taman Kanak-kanak. Kita mendorong untuk bisa memberikan standar pendidikan yang sama terhadap anak-anak kebutuhan khusus," ujar Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, Kamis, 20 Mei 2021.
Menurut Arief, peresmian ini adalah bentuk perhatian Pemkot Tangerang untuk memberi ruang pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus agar bisa mendapatkan kesempatan yang sama seperti anak sekolah regular pada umumnya.
"Jadi ini bentuk perhatian pemerintah agar semua anak-anak dengan segala potensi kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya terus bisa menggali dan juga mendorong potensi terbaiknya," kata dia.
Baca:
PPDB SMA dan SMK Negeri di Jateng Segera Dibuka
Arief menuturkan dalam proses pembelajarannya akan ada dua skema pembelajaran. Yakni belajar bersama dan kelas khusus.
"Ada yang materinya bersama-sama dengan kelas regular yang bisa diikuti, tapi nanti ada juga materi yang enggak bisa mereka (anak berkebutuhan khusus) ikutin dan kita sediakan guru khusus untuk membimbing mereka untuk tetap bisa ikuti proses belajar mengajarnya," papar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)