Malang: Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mematangkan skenario penerapan protokol kesehatan covid-19 di kawasan wisata Gunung Bromo, Jawa Timur.
"Risiko penularan covid-19 dalam kegiatan wisata di TNBTS sangat tinggi, para pihak terkait sepakat menerapkan protokol kesehatan ketat dan terukur," kata Kasubbag Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Balai Besar TNBTS, Sarif Hidayat, Selasa21 Juli 2020.
Kendati telah dirumuskan dengan sejumlah pihak, termasuk wilayah penyangga di Kabupaten Malang, Lumajang, Probolinggo, dan Pasuruan, Sarif belum bisa memastikan kapan wisata Gunung Bromo dibuka kembali.
Ia mengatakan untuk tahap pertama jumlah pengunjung akan dibatasi sistem kuota. Calon wisatawan wajib melakukan reservasi secara daring.
Baca juga: Luwu Utara Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat
"Nanti saat wisata Bromo kembali dibuka, pengunjung wajib mematuhi seluruh protokol kesehatan yang sudah ditetapkan," tegasnya.
Sementara itu, Bupati Malang, M Sanusi, berharap kawasan wisata alam Gunung Bromo dapat dibuka segera. Apalagi Kabupaten Malang menjadi salah satu wilayah dengan akses ke Gunung Bromo.
"Kalau bisa kembali cepat dibuka, karena banyak paguyuban yang terlibat dalam kegiatan pariwisata ini,” ujarnya.
Meski begitu, Sanusi mengimbau pembukaan lagi wisata Gunung Bromo dilakukan secara hati-hati. Sebab mayoritas pengunjung datang dari luar daerah.
"Di Kabupaten Malang mulai dari Kecamatan Tumpang dan Poncokusumo, harus ekstra ketat pengamanan seiring dibukanya kembali kunjungan TNBTS," jelas Sanusi.
Malang: Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mematangkan skenario penerapan protokol kesehatan covid-19 di kawasan wisata Gunung Bromo, Jawa Timur.
"Risiko penularan covid-19 dalam kegiatan wisata di TNBTS sangat tinggi, para pihak terkait sepakat menerapkan protokol kesehatan ketat dan terukur," kata Kasubbag Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Balai Besar TNBTS, Sarif Hidayat, Selasa21 Juli 2020.
Kendati telah dirumuskan dengan sejumlah pihak, termasuk wilayah penyangga di Kabupaten Malang, Lumajang, Probolinggo, dan Pasuruan, Sarif belum bisa memastikan kapan wisata Gunung Bromo dibuka kembali.
Ia mengatakan untuk tahap pertama jumlah pengunjung akan dibatasi sistem kuota. Calon wisatawan wajib melakukan reservasi secara daring.
Baca juga:
Luwu Utara Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat
"Nanti saat wisata Bromo kembali dibuka, pengunjung wajib mematuhi seluruh protokol kesehatan yang sudah ditetapkan," tegasnya.
Sementara itu, Bupati Malang, M Sanusi, berharap kawasan wisata alam Gunung Bromo dapat dibuka segera. Apalagi Kabupaten Malang menjadi salah satu wilayah dengan akses ke Gunung Bromo.
"Kalau bisa kembali cepat dibuka, karena banyak paguyuban yang terlibat dalam kegiatan pariwisata ini,” ujarnya.
Meski begitu, Sanusi mengimbau pembukaan lagi wisata Gunung Bromo dilakukan secara hati-hati. Sebab mayoritas pengunjung datang dari luar daerah.
"Di Kabupaten Malang mulai dari Kecamatan Tumpang dan Poncokusumo, harus ekstra ketat pengamanan seiring dibukanya kembali kunjungan TNBTS," jelas Sanusi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)