Surabaya: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyebut ada 13.430 pemudik masuk ke Jatim per Kamis, 23 April 2020. Mereka ini selanjutnya akan dilakukan karantina mandiri di kampung halamannya.
"Mereka yang sudah sampai di kampung halaman masing-masing, akan dikarantina. Hari ini ada 86,3 persen dari total desa dan kelurahan yang sudah siapkan ruang observasi di Jatim," kata Khofifah, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Baca: Permenhub Larangan Mudik Segera Terbit
Data Pemprov Jatim, 86,3 persen itu setara 7.530 ruang observasi. Dari angka itu yang sudah terpakai sebanyak 406 ruangan, dengan jumlah dikarantina 2.621 orang.
Ruang observasi ini akan terus dipergunakan bagi pemudik yang seandainya tetap melakukan perjalanan ke kampung halamannya. Disamping menjalani pemeriksaan berlapis, seperti cek suhu tubuh.
"Ini untuk bisa melakukan berbagai langkah perlindungan untuk masing-masing desa dan kelurahan, diharapkan bisa melakukan pengawasan supaya bisa tetap observasi," jelas Khofifah.
Sementara mengenai larangan mudik Presiden Joko Widodo, pemprov memastikan telah berkordinasi dengan kepolisian untuk mengantisipasinya. Ada sembilan titik penyekatan yang telah disiapkan di perbatasan pintu masuk provinsi.
Kesembilan titik itu, kata Khofifah, yakni berada di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, perbatasan Blora-Bojonegoro, dan Rembang-Tuban. Kemudian dua titik di Ngawi yang berbatasan dengan Sragen, serta di Magetan.
Lalu di perbatasan Wonogiri-Ponorogo, dan Wonogiri-Pacitan. "Ini akan makin disolidkan kordinasinya, bagaimana memberikan ruang (yang) sudah masuk diperbatasan Jatim dengan Jateng atau Jatim dengan Bali. Ini tetap akan diperiksa secara berlapis," pungkas Khofifah.
Semua pos pemeriksaan di perbatasan tersebut bakal mulai aktif hari ini pukul 00.00 WIB. Penyekatan ini diharapkan bisa menjadi salah satu langkah efektif dalam mengendalikan penyebaran covid-19.
Surabaya: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyebut ada 13.430 pemudik masuk ke Jatim per Kamis, 23 April 2020. Mereka ini selanjutnya akan dilakukan karantina mandiri di kampung halamannya.
"Mereka yang sudah sampai di kampung halaman masing-masing, akan dikarantina. Hari ini ada 86,3 persen dari total desa dan kelurahan yang sudah siapkan ruang observasi di Jatim," kata Khofifah, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Baca:
Permenhub Larangan Mudik Segera Terbit
Data Pemprov Jatim, 86,3 persen itu setara 7.530 ruang observasi. Dari angka itu yang sudah terpakai sebanyak 406 ruangan, dengan jumlah dikarantina 2.621 orang.
Ruang observasi ini akan terus dipergunakan bagi pemudik yang seandainya tetap melakukan perjalanan ke kampung halamannya. Disamping menjalani pemeriksaan berlapis, seperti cek suhu tubuh.
"Ini untuk bisa melakukan berbagai langkah perlindungan untuk masing-masing desa dan kelurahan, diharapkan bisa melakukan pengawasan supaya bisa tetap observasi," jelas Khofifah.
Sementara mengenai larangan mudik Presiden Joko Widodo, pemprov memastikan telah berkordinasi dengan kepolisian untuk mengantisipasinya. Ada sembilan titik penyekatan yang telah disiapkan di perbatasan pintu masuk provinsi.
Kesembilan titik itu, kata Khofifah, yakni berada di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, perbatasan Blora-Bojonegoro, dan Rembang-Tuban. Kemudian dua titik di Ngawi yang berbatasan dengan Sragen, serta di Magetan.
Lalu di perbatasan Wonogiri-Ponorogo, dan Wonogiri-Pacitan. "Ini akan makin disolidkan kordinasinya, bagaimana memberikan ruang (yang) sudah masuk diperbatasan Jatim dengan Jateng atau Jatim dengan Bali. Ini tetap akan diperiksa secara berlapis," pungkas Khofifah.
Semua pos pemeriksaan di perbatasan tersebut bakal mulai aktif hari ini pukul 00.00 WIB. Penyekatan ini diharapkan bisa menjadi salah satu langkah efektif dalam mengendalikan penyebaran covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)