Tasikmalaya: Fenomena pergerakan tanah merusak puluhan rumah di tiga kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya. Tiga kecamatan yakni, Cibalong, Bantarkalong, dan Taraju.
Pergerakan tanah yang terjadi semakin meluas dan banyak warga terdampak mulai berpindah ke rumah saudaranya. Kerusakan rumah yang ditempati warga kondisinya sudah semakin parah, keretakan dinding tembok dan lantai keramik serta jalan terbelah hingga warga merasakan gerakan.
Seorang pemilik rumah, Aah, 48, warga Kampung Salopa, mengatakan, fenomena pergerakan tanah baru kali pertama di kampungnya. Setiap malam, ia bersama para tetangganya tidak nyaman ketika tidur malam karena terdengar bunyi dari atap genteng dan bergoyang.
"Rumah yang kami tempati kondisinya miring, pada bagian dinding tembok belah, di lantai tengah amblas dan di pekarangan rumah juga terlihat belah-belah. Akan tetapi, pergerakan ini membuat semua tetangga rumah termasuk anak-anak ketakutan roboh dan kami terpaksa harus mengosongkan rumah yang mana telah lama menempatinya bersama suami," katanya, Kamis, 6 Oktober 2022.
Sementara itu, Kepala Desa Kertaraharja, Agus Setiawan, mengatakan, bencana pergerakan tanah membuat warga satu persatu mengosongkan rumah dan pindah ke lokasi yang lebih aman. Fenomena ini semakin terasa ketika hujan turun.
"Untuk rumah yang terdampak di Kampung Salopa, Dusun Mekarjaya ada 40 rumah, satu masjid dan penggilingan padi nyaris roboh tapi yang rusak berat ada 10 rumah dan yang lain rusak ringan seperti hal dinding tembok belah, lantai kerampik pecah. Akan tetapi, kerusakan yang paling berat berupa atap rumahnya ada penurunan, dinding tembok langsung roboh termasuk pintu kamar sulit dibuka," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Irwan mengatakan para warga yang terdampak ketakutan ketika malam tiba karena adanya getaran. BPBD telah bersurat ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk melakukan pengecekan kondisi tanah di lokasi pergerakan tanah itu.
"Apakah di sana masih layak untuk dihuni atau tidak, tetapi selama ini BPBD tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama ketika terjadi curah hujan tinggi saat malam hari dan kami selalu sarankan mengungsi terlebih dahulu ke lokasi yang aman," jelasnya.
Tasikmalaya: Fenomena
pergerakan tanah merusak puluhan rumah di tiga kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya. Tiga kecamatan yakni, Cibalong, Bantarkalong, dan Taraju.
Pergerakan tanah yang terjadi semakin meluas dan banyak warga terdampak mulai berpindah ke rumah saudaranya.
Kerusakan rumah yang ditempati warga kondisinya sudah semakin parah, keretakan dinding tembok dan lantai keramik serta jalan terbelah hingga warga merasakan gerakan.
Seorang pemilik rumah, Aah, 48, warga Kampung Salopa, mengatakan,
fenomena pergerakan tanah baru kali pertama di kampungnya. Setiap malam, ia bersama para tetangganya tidak nyaman ketika tidur malam karena terdengar bunyi dari atap genteng dan bergoyang.
"Rumah yang kami tempati kondisinya miring, pada bagian dinding tembok belah, di lantai tengah amblas dan di pekarangan rumah juga terlihat belah-belah. Akan tetapi, pergerakan ini membuat semua tetangga rumah termasuk anak-anak ketakutan roboh dan kami terpaksa harus mengosongkan rumah yang mana telah lama menempatinya bersama suami," katanya, Kamis, 6 Oktober 2022.
Sementara itu, Kepala Desa Kertaraharja, Agus Setiawan, mengatakan, bencana pergerakan tanah membuat warga satu persatu mengosongkan rumah dan pindah ke lokasi yang lebih aman. Fenomena ini semakin terasa ketika hujan turun.
"Untuk rumah yang terdampak di Kampung Salopa, Dusun Mekarjaya ada 40 rumah, satu masjid dan penggilingan padi nyaris roboh tapi yang rusak berat ada 10 rumah dan yang lain rusak ringan seperti hal dinding tembok belah, lantai kerampik pecah. Akan tetapi, kerusakan yang paling berat berupa atap rumahnya ada penurunan, dinding tembok langsung roboh termasuk pintu kamar sulit dibuka," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Irwan mengatakan para warga yang terdampak ketakutan ketika malam tiba karena adanya getaran. BPBD telah bersurat ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk melakukan pengecekan kondisi tanah di lokasi pergerakan tanah itu.
"Apakah di sana masih layak untuk dihuni atau tidak, tetapi selama ini BPBD tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama ketika terjadi curah hujan tinggi saat malam hari dan kami selalu sarankan mengungsi terlebih dahulu ke lokasi yang aman," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)