Ilustrasi Kondisi lokasi bencana pergeseran tanah di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (16/9/2022). (ANTARA/M Fikri Setiawan)
Ilustrasi Kondisi lokasi bencana pergeseran tanah di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (16/9/2022). (ANTARA/M Fikri Setiawan)

Waspada! Beberapa Desa di Purwakarta Rawan Terjadi Bencana Pergerakan Tanah

Antara • 05 Oktober 2022 15:14
Purwakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat menyebutkan, beberapa perkampungan yang ada di dua desa di sekitar itu kota kabupaten itu tidak layak dijadikan tempat tinggal. Lokasi tersebut rawan bencana pergeseran tanah.
 
Kepala BPBD Kabupaten Purwakarta, Yuddy Herdiana mengatakan, dua desa itu tidak layak ditinggali karena berada di antara pertemuan dua sesar atau patahan yang rentan akan pergeseran tanah.
 
Menurut dia, hasil asesmen jajarannya, potensi pergeseran tanah yang paling diantisipasi itu ialah di Kampung Cirangkong, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Tegalwaru serta di beberapa kampung di Desa Panyindangan, Kecamatan Sukatani.
 
Baca: Puluhan Rumah di Pacitan Rusak Diterjang Longsor

Sesuai dengan data BPBD Kabupaten Purwakarta, bencana pergeseran tanah di daerah itu terjadi hampir setiap tahun, yakni pada 2019, 2020 dan 2021. Bahkan, katanya, pada Juni tahun ini sudah terjadi pergerakan tanah di daerah itu yang mengakibatkan jalan terputus.

"Daerah itu merupakan pertemuan sesar Lembang dan sesar Baribis yang membentang hingga ke wilayah Tangerang. Hasil kajian kami bersama Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi menyatakan kalau daerah itu tidak layak dihuni karena sangat rawan pergerakan," kata dia di Purwakarta, Rabu, 5 Oktober 2022.
 
Yuddy menyampaikan, saat ini pemerintah sedang berupaya merelokasi warga yang tinggal di kampung itu ke tempat yang lebih aman. Menurutnya, ada salah satu daerah yang telah dipilih menjadi tujuan relokasi, yakni tetangga kampung yang masih satu desa.
 
"Relokasinya dilakukan secara bertahap," katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan