Gunungkidul: Salah satu siswa SD Muhammadiyah Bogor, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Fauzi Ajitama alias FA, menjadi korban meninggal dalam peristiwa ambruknya atap bangunan sekolah tersebut. Sebelum peristiwa nahas terjadi, ia sempat membantu teman-temannya menyelamatkan diri.
Kapolsek Playen, AKP Hajar Wahyudi mengatakan anak 12 tahun itu sempat menahan diri untuk keluar ruangan lebih dulu. Ia manahan diri di dalam ruangan untuk membantu teman-temannya agar keluar kelas.
"Saya dengar dari teman-temannya seperti itu adek Fauzi ini tidak langsung keluar," kata Wahyudi dihubungi, Rabu, 9 November 2022.
Ambruknya atap di lantai 2 bangunan SD Muhammadiyah Bogor, Kecamatan Playen itu disebut tidak langsung seketika. Material baja ringan penyangga atap genting berbahan dasar tanah jatuh dengan jeda waktu tertentu.
Wahyudi tidak tahu persis seberapa mencekam peristiwa maut itu. Ia mengatakan siswa hingga wali kelas tidak begitu memperhatikan karena fokus menyelamatkan diri.
"Hanya keterangan dari teman-teman dek Fauzi saja. Wali kelasnya juga tidak tahu," katanya.
Usai atap ambruk, Fauzi mengalami luka paling parah dibanding siswa lain. Ia sempat menjalani perawatan intensif di RSUD Wonosari, Kabupaten Gunungkidu.
"Tadi malam (Fauzi) meninggal. Hari ini proses pemakamannya," katanya.
Ia menambahkan kasus itu dalam penanganan Polres Gunungkidul. Ia mengatakan pihaknya mendapat tugas mengamankan lokasi kejadian.
"Saya kerahkan personel untuk membantu proses pengaman mendukung apa yang dilakukan Polres (Gunungkidul)," ujarnya.
Sebelumnya, atap di tiga ruangan SD Muhammadiyah Bogor Kecamatan Playen ambruk pada Senin pagi, 8 November 2022. Siswa korban ambruknya atap di bangunan lantai dua itu dibawa ke RSUD Wonosari dan Puskesmas Playen. Sebanyak 12 siswa jadi korban, dengan 1 di antaranya meninggal dunia.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Gunungkidul: Salah satu siswa SD Muhammadiyah Bogor, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Fauzi Ajitama alias FA, menjadi korban meninggal dalam peristiwa
ambruknya atap bangunan sekolah tersebut. Sebelum peristiwa nahas terjadi, ia sempat membantu teman-temannya menyelamatkan diri.
Kapolsek Playen, AKP Hajar Wahyudi mengatakan anak 12 tahun itu sempat menahan diri untuk
keluar ruangan lebih dulu. Ia manahan diri di dalam ruangan untuk membantu teman-temannya agar keluar kelas.
"Saya dengar dari teman-temannya seperti itu adek Fauzi ini tidak langsung keluar," kata Wahyudi dihubungi, Rabu, 9 November 2022.
Ambruknya atap di lantai 2 bangunan
SD Muhammadiyah Bogor, Kecamatan Playen itu disebut tidak langsung seketika. Material baja ringan penyangga atap genting berbahan dasar tanah jatuh dengan jeda waktu tertentu.
Wahyudi tidak tahu persis seberapa mencekam peristiwa maut itu. Ia mengatakan siswa hingga wali kelas tidak begitu memperhatikan karena fokus menyelamatkan diri.
"Hanya keterangan dari teman-teman dek Fauzi saja. Wali kelasnya juga tidak tahu," katanya.
Usai atap ambruk, Fauzi mengalami luka paling parah dibanding siswa lain. Ia sempat menjalani perawatan intensif di RSUD Wonosari, Kabupaten Gunungkidu.
"Tadi malam (Fauzi) meninggal. Hari ini proses pemakamannya," katanya.
Ia menambahkan kasus itu dalam penanganan Polres Gunungkidul. Ia mengatakan pihaknya mendapat tugas mengamankan lokasi kejadian.
"Saya kerahkan personel untuk membantu proses pengaman mendukung apa yang dilakukan Polres (Gunungkidul)," ujarnya.
Sebelumnya, atap di tiga ruangan SD Muhammadiyah Bogor Kecamatan Playen ambruk pada Senin pagi, 8 November 2022. Siswa korban ambruknya atap di bangunan lantai dua itu dibawa ke RSUD Wonosari dan Puskesmas Playen. Sebanyak 12 siswa jadi korban, dengan 1 di antaranya meninggal dunia.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun
google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)