Jadi Dalang Pembunuhan Istrinya, Kopda Muslimin Kini Ditemukan Tak Bernyawa
Patrick Pinaria • 28 Juli 2022 16:30
Jakarta: Kopda Muslimin meninggal dunia pada Kamis, 28 Juli 2022. Ia ditemukan tewas di kediaman orang tuanya di kediaman orang tuanya, Kelurahan Trompo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Belum diketahui pasti penyebab Kopda Muslimin meninggal. Namun, ia diduga tewas karena meminum racun.
Dugaan itu muncul setelah ditemukan barang bukti berupa gelas berisi racun di rumah orang tuanya.
"Nampak anggota TNI membawa pakaian, sandal, dua botol minuman mineral, dan satu gelas bekas minuman berisi racun," kata kontributor Metro TV, Wahyudin di lokasi kejadian, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis, 28 Juli 2022.
Selanjutnya, pihak TNI akan mengautopsi jenazah Kopda Muslimin guna mengetahui penyebab kematiannya. Proses autopsi sudah disetujui orang tua Kopda Muslimin.
Diketahui sebelumnya Kopda Muslimin memerintahkan sejumlah orang untuk menghabisi nyawa sang istri, Rina Wulandari.
Kopda Muslimin memerintahkan sejumlah orang untuk melakukan penembakan kepada Rina. Kopda M diduga sudah melakukan empat kali memerintahkan pembunuhan bayaran untuk menghabisi nyawa Rina. Hingga akhirnya, pembunuh bayaran itu pun melakukan penembakan terhadap istrinya.
"Sudah sekitar 1 bulan lalu suami korban memerintahkan dengan target menewaskan istrinya," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi di Semarang, Senin, 25 Juli 2022.
Dalam pengungkapan tindak pidana percobaan pembunuhan tersebut, polisi menangkap empat orang yang merupakan pelaku lapangan penembakan Rina Wulandari. Keempat pelaku itu adalah Sugiono, Agus, Ponco Aji, dan Supriyono. Polisi juga menangkap penyedia senjata api, Dwi Sulistyo.
Berikut ini jejak Kopda Muslimin dari merencanakan pembunuhan terhadap istrinya hingga ditemukan tewas di kediaman orang tuanya:
1. Kopda M empat kali merencanakan pembunuhan istrinya
Kopda M diduga sudah melakukan perencanaan pembunuhan terhadap Rina sebanyak empat kali. Hal itu diungkapkan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol.Ahmad Luthfi di Semarang pada Senin, 25 Juli 2022.
Upaya percobaan pembunuhan pertama dilakukan dengan cara meracuni korban. Ia menuturkan upaya percobaan lain dilakukan lewat upaya pencurian di rumah korban dengan target menghabisi nyawa korban.
"Ada pula upaya menewaskan korban dengan menggunakan santet," ujar Ahmad Luthfi dikutip dari Antara pada Senin, 25 Juli 2022.
Terakhir, Kopda M merencanakan penembakan terhadap istrinya dengan menyewa pembunuh bayaran. Aksi penembakan itu pun dilancarkan pada Senin, 18 Juli. Istrinya mengalami luka tembak di bagian perut.
Namun, menurut keterangan pelaku penembakan, mereka diminta menembak bagian kepala istrinya. Mereka juga dipesan untuk tidak mengenai anaknya.
2. Motif pembunuhan karena memiliki kekasih lain
Adapun motif suami korban melakukan upaya percobaan pembunuhan tersebut karena pelaku memiliki kekasih lain.
Dari sejumlah saksi yang diperiksa penyidik, lanjut dia, terdapat seorang wanita berinisial W yang diduga sebagai kekasih Kopda M.
3. Kopda M bayar pembunuh pembayaran pakai uang mertua
Polisi menyebut uang Rp120 juta yang digunakan Kopda M (Muslimin) untuk mengupah pembunuh bayaran yang ditugaskan menghabisi istrinya, Rina Wulandari, diduga berasal dari mertuanya yang seharusnya digunakan untuk biaya pengobatan.
"Jadi salah satu pegawai di rumah Kopda Muslimin ini ditelepon untuk meminta uang kepada ibu mertuanya guna biaya rumah sakit," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol.Irwan Anwar di Semarang, Rabu.
Pegawai yang bertugas merawat burung peliharaan Kopda Muslimin tersebut, kata dia, mengaku diperintahkan untuk mengambil uang Rp120 juta dari ibu mertua Kopda Muslimin dengan alasan untuk biaya rumah sakit.
Kopda Muslimin, lanjut dia, kemudian memerintahkan lagi untuk meminta tambahan Rp90 juta dengan alasan biaya rumah sakit masih kurang.
"Ternyata Rp120 juta itu diberikan kepada para pelaku penembakan, sedangkan Rp90 juta digunakan untuk melarikan diri," katanya.
4. Ditemukan tewas
Setelah dikabarkan menghilang dari pascakejadian penembakan, Kopda M kini ditemukan meninggal di kediaman orang tuanya di Kelurahan Trompo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Kabar itu dikonfirmasi Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi pada Rabu, 28 Juli 2022.
"Tadi pagi pulang ke rumah orang tuanya," katanya.
Menurut dia, Kopda Muslimin sempat meminta maaf kepada kedua orang tuanya karena telah melakukan perbuatan yang salah.
Sesaat kemudian, kata dia, Kopda Muslimin masuk ke dalam kamar dan muntah-muntah. Menurut dia, ayah Kopda Muslimin bernama Mustaqim yang mengetahui pertama kali anaknya dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
Jakarta:
Kopda Muslimin meninggal dunia pada Kamis, 28 Juli 2022. Ia ditemukan tewas di kediaman orang tuanya di kediaman orang tuanya, Kelurahan Trompo, Kabupaten Kendal,
Jawa Tengah.
Belum diketahui pasti penyebab
Kopda Muslimin meninggal. Namun, ia diduga tewas karena meminum racun.
Dugaan itu muncul setelah ditemukan barang bukti berupa gelas berisi racun di rumah orang tuanya.
"Nampak anggota TNI membawa pakaian, sandal, dua botol minuman mineral, dan satu gelas bekas minuman berisi racun," kata kontributor
Metro TV, Wahyudin di lokasi kejadian, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis, 28 Juli 2022.
Selanjutnya, pihak TNI akan mengautopsi jenazah
Kopda Muslimin guna mengetahui penyebab kematiannya. Proses autopsi sudah disetujui orang tua Kopda Muslimin.
Diketahui sebelumnya
Kopda Muslimin memerintahkan sejumlah orang untuk menghabisi nyawa sang istri, Rina Wulandari.
Kopda Muslimin memerintahkan sejumlah orang untuk melakukan penembakan kepada Rina. Kopda M diduga sudah melakukan empat kali memerintahkan pembunuhan bayaran untuk menghabisi nyawa Rina. Hingga akhirnya, pembunuh bayaran itu pun melakukan penembakan terhadap istrinya.
"Sudah sekitar 1 bulan lalu suami korban memerintahkan dengan target menewaskan istrinya," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi di Semarang, Senin, 25 Juli 2022.