Jepara: Harga minyak goreng bersubsidi di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, lebih mahal dari harga yang tertera di kemasan. Selain itu, minyak goreng seharga Rp14 ribu itu susah ditemukan.
Kalau pun masih ada toko yang menjual, pembeliannya dibatasi. Pakar Ekonomi Universitas Nahdatul Ulama (Unisnu) Jepara, Samsul Arifin, mengatakan mahal dan langkanya minyak goreng subsidi lantaran ada permainan pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan besar.
Mengingat sebentar lagi memasuki Ramadan. Bahan kebutuhan pokok seperti minyak goreng akan banyak dicari masyarakat.
"Inikan mendekati puasa, jadi diborong dulu sama orang-orang yang tidak punya hati nurani. Ditimbun dulu, kalau sudah benar-benar langka baru dikeluarkam," ujar Samsul, Kamis, 2 Februari 2023.
Selain penimbunan, penyebab minyak goreng subsidi langka karena aksi borong golongan mampu. Sebab tidak ada pembatasan pembelian dan pembeli.
"Penjualan ini (minyak goreng subsidi) tidak seperti BBM (bahan bakar minyak) subsidi maupun gas subsidi. Siapa saja bisa membeli," kata Samsul yang juga pendamping UMKM Kabupaten Jepara.
Berkaca pada hal tersebut, Samsul, mengatakan pemerintah daerah mestinya menerbitkan regulasi tentang skema penjualan minyak goreng subsidi. Misalnya, ASN dilarang membeli minyak goreng subsidi.
"Saya sendiri masih sering melihat ASN beli gas elpiji 3 kilogram. Aturan pemerintah ini juga harus dimaksimalkan," tegas Samsul.
Kasubag Sumber Daya Alam pada Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Jepara, Heru Sutamaji, mengakui memang terjadi kelangkaan dan kenaikan harga Minyakita di Bumi Kartini. Itu karena terjadi peningkatan permintaan di pasar. Sementara, suplai minyak bersubsidi tetap.
"Permintaan naik karena konsumen menengah sekarang milih subsidi. Permintaan naik, tapi suplainya tetap makanya jadi mahal dan langka," ujar Heru.
Sampai saat ini, pemerintah Kabupaten Jepara belum berencana menerbitkan aturan yang mengatur penjualan dan pembelian minyak goreng bersubsidi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jepara: Harga minyak goreng bersubsidi di Kabupaten Jepara,
Jawa Tengah, lebih mahal dari harga yang tertera di kemasan. Selain itu,
minyak goreng seharga Rp14 ribu itu susah ditemukan.
Kalau pun masih ada toko yang menjual, pembeliannya dibatasi. Pakar Ekonomi Universitas Nahdatul Ulama (Unisnu) Jepara, Samsul Arifin, mengatakan mahal dan langkanya minyak goreng subsidi lantaran ada permainan pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan besar.
Mengingat sebentar lagi memasuki Ramadan. Bahan kebutuhan pokok seperti minyak goreng akan banyak dicari masyarakat.
"Inikan mendekati puasa, jadi diborong dulu sama orang-orang yang tidak punya hati nurani. Ditimbun dulu, kalau sudah benar-benar langka baru dikeluarkam," ujar Samsul, Kamis, 2 Februari 2023.
Selain penimbunan, penyebab minyak goreng subsidi langka karena aksi borong golongan mampu. Sebab tidak ada pembatasan pembelian dan pembeli.
"Penjualan ini (minyak goreng subsidi) tidak seperti BBM (bahan bakar minyak) subsidi maupun gas subsidi. Siapa saja bisa membeli," kata Samsul yang juga pendamping UMKM Kabupaten Jepara.
Berkaca pada hal tersebut, Samsul, mengatakan pemerintah daerah mestinya menerbitkan regulasi tentang skema penjualan minyak goreng subsidi. Misalnya, ASN dilarang membeli minyak goreng subsidi.
"Saya sendiri masih sering melihat ASN beli gas elpiji 3 kilogram. Aturan pemerintah ini juga harus dimaksimalkan," tegas Samsul.
Kasubag Sumber Daya Alam pada Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Jepara, Heru Sutamaji, mengakui memang terjadi kelangkaan dan kenaikan harga Minyakita di Bumi Kartini. Itu karena terjadi peningkatan permintaan di pasar. Sementara, suplai minyak bersubsidi tetap.
"Permintaan naik karena konsumen menengah sekarang milih subsidi. Permintaan naik, tapi suplainya tetap makanya jadi mahal dan langka," ujar Heru.
Sampai saat ini, pemerintah Kabupaten Jepara belum berencana menerbitkan aturan yang mengatur penjualan dan pembelian minyak goreng bersubsidi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)