Semarang: Tim Satgas Pangan Polda Jawa Tengah melakukan pemantauan rantai distribusi Minyakita usai terjadi kelangkaan di pasar tradisional yang mengakibatkan harga melonjak.
Minyakita semakin langka di pasar tradisional di beberapa daerah di Jawa Tengah. Stok yang masih ada meningkat harganya dari sebelumnya Rp14 ribu per liter menjadi Rp16-17 ribu per liter.
Dugaan terjadinya kelangkaan minyak goreng tersebut diduga karena suplai tidak sebanding dengan kebutuhan. Pasalnya,di pasar ritail masih tersedia meski ada pembatasan pembelian maksimal 2 liter per orang.
"Kita hanya mendapat sedikit dan langsung ludes dibeli warga," ujar Mutmainah, 56, pedagang sembako di Pasar Sumowono, Kabupaten Semarang.
Wakil Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polda Jawa Tengah AKBP Rosyid Hartanto mengatakan sejak pekan lalu, telah menurunkan anggotanya untuk melakukan pengawasan minyak goreng di lapangan.
Hasil monitoring tersebut Minyakita di Jateng langka dan susah diperoleh di pasar tradisional. Di toko retail modern masih tersedia stok dengan pembelian dibatasi dua liter setiap pembelian.
"Kami akan melakukan pemantauan secara ketat distribusi Minyakita dari produsen kepada agen-agen besar khususnya di Kota Semarang," ujar Rosyid di Semarang, Kamis, 2 Februari 2023.
Menurut Rosyid, Minyak goreng memiliki jalur distribusi pabrikan atau melalui produsen langsung. Berbeda dengan jalur distribusi minyak jenis lainnya. Sedangkan di Jawa Tengah Minyak Kita diproduksi oleh satu perusahaan di Kota Semarang.
"Maka pekan ini juga tim bergerak langsung ke distributor-distributor, untuk melakukan pengawasan minyak goreng curah bersubsidi itu," tambahnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Semarang: Tim Satgas Pangan
Polda Jawa Tengah melakukan pemantauan rantai distribusi Minyakita usai terjadi kelangkaan di pasar tradisional yang mengakibatkan harga melonjak.
Minyakita semakin langka di
pasar tradisional di beberapa daerah di Jawa Tengah. Stok yang masih ada meningkat harganya dari sebelumnya Rp14 ribu per liter menjadi Rp16-17 ribu per liter.
Dugaan terjadinya kelangkaan
minyak goreng tersebut diduga karena suplai tidak sebanding dengan kebutuhan. Pasalnya,di pasar ritail masih tersedia meski ada pembatasan pembelian maksimal 2 liter per orang.
"Kita hanya mendapat sedikit dan langsung ludes dibeli warga," ujar Mutmainah, 56, pedagang sembako di Pasar Sumowono, Kabupaten Semarang.
Wakil Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polda Jawa Tengah AKBP Rosyid Hartanto mengatakan sejak pekan lalu, telah menurunkan anggotanya untuk melakukan pengawasan minyak goreng di lapangan.
Hasil monitoring tersebut Minyakita di Jateng langka dan susah diperoleh di pasar tradisional. Di toko retail modern masih tersedia stok dengan pembelian dibatasi dua liter setiap pembelian.
"Kami akan melakukan pemantauan secara ketat distribusi Minyakita dari produsen kepada agen-agen besar khususnya di Kota Semarang," ujar Rosyid di Semarang, Kamis, 2 Februari 2023.
Menurut Rosyid, Minyak goreng memiliki jalur distribusi pabrikan atau melalui produsen langsung. Berbeda dengan jalur distribusi minyak jenis lainnya. Sedangkan di Jawa Tengah Minyak Kita diproduksi oleh satu perusahaan di Kota Semarang.
"Maka pekan ini juga tim bergerak langsung ke distributor-distributor, untuk melakukan pengawasan minyak goreng curah bersubsidi itu," tambahnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)