Semarang: Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta semua bupati dan wali kota di Jateng untuk tidak segan menutup objek wisata dan mal saat libur Natal dan Tahun Baru 2021. Pemerintah Kabupaten dan Kota di Jateng harus mampu melakukan pembatasan jam operasional di pusat keramaian.
"Kita minta semua, sekarang dievaluasi. Kita minta kontrol dari Dinas Pariwisata, Satpol PP, Kepolisian, dan TNI untuk ada pembatasan-pembatasan objek wisata, mal, restoran, dan pusat keramaian lain. Kalau itu sulit ditutup saja," kata Ganjar di Rumah Dinas Puri Gedeh, Semarang, Rabu, 16 Desember 2020.
Menurut Ganjar, pembatasan operasional harus dilakukan untuk mencegah penyebaran virus korona. Beberapa daerah seperti Kota Semarang dan Kabupaten Blora sudah menerapkan pembatasan jam operasional.
"Mudah-mudahan bupati dan wali kota yang lain dengan kondisi lokalitas yang ada mereka juga melakukan pembatasan," harap Ganjar.
Baca: Banda Aceh Larang Perayaan Pergantian Tahun
Ganjar mengaku sudah mengkoordinasikan pembatasan jam operasional pada 35 bupati dan wali kota se-Jateng. Warga masih boleh merayakan Natal dan Tahun Baru 2021, namun lewat media elektronik.
"Melalui cara itu masyarakat masih tetap bisa merayakan meskipun rasanya berbeda dengan perayaan pada tahun sebelumnya. Hari ini semua punya kesempatan hanya sistemnya saja diubah. Kalau kerumun-kerumun tidak kami izinkan," tegas Ganjar.
Pada libur Natal dan Tahun Baru 2021, Ganjar meminta warga tidak perlu pulang kampung. Apabila mendesak, kata Ganjar, warga yang mudik harus lebih dulu mengantongi surat negatif korona berdasarkan uji spesimen PCR dengan antigen.
"Kita berharap tidak usah mudik. Kalau harus mudik, semua yang pergi harus PCR dengan antigen," ungkap Ganjar.
Semarang: Gubernur Jawa Tengah,
Ganjar Pranowo, meminta semua bupati dan wali kota di Jateng untuk tidak segan menutup objek wisata dan mal saat l
ibur Natal dan Tahun Baru 2021. Pemerintah Kabupaten dan Kota di Jateng harus mampu melakukan pembatasan jam operasional di pusat keramaian.
"Kita minta semua, sekarang dievaluasi. Kita minta kontrol dari Dinas Pariwisata, Satpol PP, Kepolisian, dan TNI untuk ada pembatasan-pembatasan objek wisata, mal, restoran, dan pusat keramaian lain. Kalau itu sulit ditutup saja," kata Ganjar di Rumah Dinas Puri Gedeh, Semarang, Rabu, 16 Desember 2020.
Menurut Ganjar, pembatasan operasional harus dilakukan untuk mencegah penyebaran virus korona. Beberapa daerah seperti Kota Semarang dan Kabupaten Blora sudah menerapkan pembatasan jam operasional.
"Mudah-mudahan bupati dan wali kota yang lain dengan kondisi lokalitas yang ada mereka juga melakukan pembatasan," harap Ganjar.
Baca: Banda Aceh Larang Perayaan Pergantian Tahun
Ganjar mengaku sudah mengkoordinasikan pembatasan jam operasional pada 35 bupati dan wali kota se-Jateng. Warga masih boleh merayakan Natal dan Tahun Baru 2021, namun lewat media elektronik.
"Melalui cara itu masyarakat masih tetap bisa merayakan meskipun rasanya berbeda dengan perayaan pada tahun sebelumnya. Hari ini semua punya kesempatan hanya sistemnya saja diubah. Kalau kerumun-kerumun tidak kami izinkan," tegas Ganjar.
Pada libur Natal dan Tahun Baru 2021, Ganjar meminta warga tidak perlu pulang kampung. Apabila mendesak, kata Ganjar, warga yang mudik harus lebih dulu mengantongi surat negatif korona berdasarkan uji spesimen PCR dengan antigen.
"Kita berharap tidak usah mudik. Kalau harus mudik, semua yang pergi harus PCR dengan antigen," ungkap Ganjar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)