Grobogan: Api abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, diduga kuat padam akibat pengeboran sumur sebuah minimarket yang menyalahi ketentuan dan berdampak kerugian pariwisata. Hingga saat ini petugas dari Dinas Energi Sumber Daya Alam kabupaten dan provinsi terus menyelidiki padamnya api abadi Mrapen.
Berbagai kemungkinan menjadi penyebab padamnya api abdi tersebut terus dipelajari hingga mengarah pada dugaan kebocoran gas alam yang mengarah ke Mrapen. Sehingga suplai gas terhenti dan api sepanjang sejarah hidup tersebut mati total.
"Dugaan sementara penyebab padamnya api abadi Mrapen karena adanya pengeboran sumur dilakukan sebuah minimarket pada 12 September lalu," kata Pjs Bupati Grobogan Haerudin, Minggu, 4 September 2020.
Baca juga: Api Abadi Mrapen Diupayakan Hidup Lagi
Pada pengeboran sumur sebuah minimarket yang berjarak 150 meter dari lokasi, berdasarkan kajian Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, salah satunya adalah melebihi batas kedalaman hingga mencapai 30 meter.
Pada saat pengeboran sumur itu selain keluar air, lumpur, juga gas. Sehingga sumur tersebut dilakukan penutupan kembali karena cukup berbahaya. Dari situlah muncul dugaan saat pengeboran terjadi kebocoran gas yang menuju ke sumber api abadi Mrapen.
"Kemungkinan kedua ada retakan yang menyumbat jalur gas," tambahnya.
Petugas sumber api abadi Mrapen, David, mengatakan padamnya api abadi itu cukup merugikan kepariwisataan. Karena akibat peristiwa itu, jumlah kunjungan wisatawan berkurang. Termasuk kegiatan pengambilan api dalam kegiatan olahraga maupun upacara keagamaan.
Sebelum pandemi covid-19, imbuh David, rata-rata 3.000 pengunjung per bulan mendatangi api abadi Mrapen. Mereka dipungut biaya masuk lokasi Rp2.500 per orang.
"Jika tidak ada lagi wisatawan, sumber pendapatan daerah rugi. Warga yang hidup mengandalkan usaha dari wisata akan gulung tikar," jelasnya. (Akhmad Safuan)
Grobogan: Api abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, diduga kuat padam akibat pengeboran sumur sebuah minimarket yang menyalahi ketentuan dan berdampak kerugian pariwisata. Hingga saat ini petugas dari Dinas Energi Sumber Daya Alam kabupaten dan provinsi terus menyelidiki padamnya
api abadi Mrapen.
Berbagai kemungkinan menjadi penyebab padamnya api abdi tersebut terus dipelajari hingga mengarah pada dugaan kebocoran gas alam yang mengarah ke Mrapen. Sehingga suplai gas terhenti dan api sepanjang sejarah hidup tersebut mati total.
"Dugaan sementara penyebab padamnya api abadi Mrapen karena adanya pengeboran sumur dilakukan sebuah minimarket pada 12 September lalu," kata Pjs Bupati Grobogan Haerudin, Minggu, 4 September 2020.
Baca juga:
Api Abadi Mrapen Diupayakan Hidup Lagi
Pada pengeboran sumur sebuah minimarket yang berjarak 150 meter dari lokasi, berdasarkan kajian Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, salah satunya adalah melebihi batas kedalaman hingga mencapai 30 meter.