Banda Aceh: Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Timur, Provinsi Aceh, kembali teraliri listrik setelah terkena pemadaman akibat bencana banjir.
Manajer Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah Aceh, T Bahrul Halid, mengatakan kondisi kelistrikan di Aceh Timur dan Aceh Utara berangsur normal sejak Senin siang, 7 Desember 2020.
"Saat ini listrik di sebagian lokasi yang terkena banjir Aceh Timur dan Aceh Utara sudah mulai pulih kembali," kata Bahrul, Rabu, 9 Desember 2020.
Bahrul menjelaskan, hal tersebut terjadi karena air yang awalnya sempat masuk ke ruang kontrol utama di PLN unit layanan pelanggan sudah surut dan gardu di lapangan pun sebagian sudah tidak lagi kena banjir.
Baca juga: Manusia Silver Pelaku Mutilasi di Bekasi Ditangkap
"Di Aceh Timur saat ini masih tersisa 36 gardu listrik dengan jumlah pelanggan padam sekitar 2.100 pelanggan," ujarnya.
Pemadaman listrik sebelumnya terjadi di Kecamatan Banda Alam, Pante Bidari, Indramakmur, Rantau Peureulak, Semenah Jaya, Peureulak Barat, dan Kecamatan Peureulak Timur dengan total beban 1,7 Megawatt.
"Sementara, di Aceh Utara sendiri yang masih padam total jurusan Buket Hagu. Itu pun karena ada jaringan kita yang rusak akibat pohon tumbang karena digerus banjir," ucap dia.
Selain itu, wilayah yang masih tahap penormalan yakni di Kecamatan Cot Girek, Matangkuli, Kecamatan Lhoksukon, dan Lapang. Total gardu yang masih padam 170 gardu dari 414 gardu dengan jumlah pelanggan sekitar 11.288 pelanggan.
"PLN akan terus berupaya maksimal untuk melakukan perbaikan dan penormalan secara bertahap menyesuaikan dengan kondisi banjir yang masih mengenang di beberapa lokasi," lanjut dia.
Menurutnya, tim PLN saat ini masih bekerja ekstra melakukan penormalan di lokasi yang sudah memungkinkan untuk dinyalakan kembali. Namun, pihaknya juga tidak ingin gegabah di situasi seperti saat ini.
"Karena keselamatan jiwa menjadi pertimbangan utama kami. Kami juga mohon maaf atas terganggunya pasokan listrik kepada pelanggan dalam dua hari terakhir ini dan berharap agar masyarakat bisa bersabar dalam masa penormalan secara bertahap ini," jelasnya.
Sebelumya, bencana banjir yang melanda Aceh Utara dan Aceh Timur berimbas terhadap pelayanan PLN kepada masyarakat. Ini disebabkan debit air sungai yang meluap semakin meningkat sehingga merendam sejumlah gardu di PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Idi, Unit Layanan Pelanggan (ULP) Peureulak, serta pusat pengendali di gardu hubung PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Lhoksukon.
Banda Aceh: Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Timur, Provinsi Aceh, kembali teraliri listrik setelah terkena pemadaman akibat
bencana banjir.
Manajer Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah Aceh, T Bahrul Halid, mengatakan kondisi kelistrikan di Aceh Timur dan Aceh Utara berangsur normal sejak Senin siang, 7 Desember 2020.
"Saat ini listrik di sebagian lokasi yang terkena banjir Aceh Timur dan Aceh Utara sudah mulai pulih kembali," kata Bahrul, Rabu, 9 Desember 2020.
Bahrul menjelaskan, hal tersebut terjadi karena air yang awalnya sempat masuk ke ruang kontrol utama di PLN unit layanan pelanggan sudah surut dan gardu di lapangan pun sebagian sudah tidak lagi kena banjir.
Baca juga:
Manusia Silver Pelaku Mutilasi di Bekasi Ditangkap
"Di Aceh Timur saat ini masih tersisa 36 gardu listrik dengan jumlah pelanggan padam sekitar 2.100 pelanggan," ujarnya.
Pemadaman listrik sebelumnya terjadi di Kecamatan Banda Alam, Pante Bidari, Indramakmur, Rantau Peureulak, Semenah Jaya, Peureulak Barat, dan Kecamatan Peureulak Timur dengan total beban 1,7 Megawatt.
"Sementara, di Aceh Utara sendiri yang masih padam total jurusan Buket Hagu. Itu pun karena ada jaringan kita yang rusak akibat pohon tumbang karena digerus banjir," ucap dia.
Selain itu, wilayah yang masih tahap penormalan yakni di Kecamatan Cot Girek, Matangkuli, Kecamatan Lhoksukon, dan Lapang. Total gardu yang masih padam 170 gardu dari 414 gardu dengan jumlah pelanggan sekitar 11.288 pelanggan.
"PLN akan terus berupaya maksimal untuk melakukan perbaikan dan penormalan secara bertahap menyesuaikan dengan kondisi banjir yang masih mengenang di beberapa lokasi," lanjut dia.
Menurutnya, tim PLN saat ini masih bekerja ekstra melakukan penormalan di lokasi yang sudah memungkinkan untuk dinyalakan kembali. Namun, pihaknya juga tidak ingin gegabah di situasi seperti saat ini.
"Karena keselamatan jiwa menjadi pertimbangan utama kami. Kami juga mohon maaf atas terganggunya pasokan listrik kepada pelanggan dalam dua hari terakhir ini dan berharap agar masyarakat bisa bersabar dalam masa penormalan secara bertahap ini," jelasnya.
Sebelumya, bencana banjir yang melanda Aceh Utara dan Aceh Timur berimbas terhadap pelayanan PLN kepada masyarakat. Ini disebabkan debit air sungai yang meluap semakin meningkat sehingga merendam sejumlah gardu di PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Idi, Unit Layanan Pelanggan (ULP) Peureulak, serta pusat pengendali di gardu hubung PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Lhoksukon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)