Surabaya: Dinas Kesehatan Jawa Timur mencatat sebanyak 43,9 persen calon haji asal Jawa Timur memiliki risiko tinggi terkena penyakit. Mereka berisiko tinggi karena memiliki komorbid.
Petugas kesehatan haji diminta mendampingi dan memberikan penyuluhan intensif terkait dengan kondisi kesehatan calon haji. Selain itu, petugas diminta untuk meminta jemaah untuk fokus beribadah haji.
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jawa Timur, Inna Mahanani, mengatakan aturan batasan usia 65 tahun menjadi tantangan. Pasalnya, petugas harus benar-benar memantau kondisi kesehatan calon haji.
"Jemaah haji kita juga harus diberikan vaksinasi meningitis secara intensif," kata Inna dalam tayangan Metro Siang di Metro TV, Senin, 30 Mei 2022.
Calon haji yang berisiko tinggi juga perlu mendapat pendampingan dan pengawasan khusus. Mulai dari masuk asrama haji, berangkat ke Tanah Suci, dan selama berada di Tanah Suci, hingga kembali ke Tanah Air.
Baca: Penderita Komorbid Lebih Berpotensi Terinfeksi Ulang Covid-19
Data sistem komputerisasi haji terpadu bidang kesehatan, Asrama Haji Sukolilo Surabaya, mencatat cakupan vaksinasi meningitis calon jemaah haji mencapai 1,58%. Sedangkan vaksinasi covid-19 dosis satu sebanyak 96 persen dan dosis kedua 94,3 persen.
"Selain itu, calon jemaah haji wajib tes PCR sebelum masuk asrama haji," kata Inna. (Paulina Wijaya)
Surabaya: Dinas Kesehatan Jawa Timur mencatat sebanyak 43,9 persen calon haji asal Jawa Timur memiliki risiko tinggi terkena penyakit. Mereka berisiko tinggi karena memiliki
komorbid.
Petugas kesehatan haji diminta mendampingi dan memberikan penyuluhan intensif terkait dengan kondisi kesehatan calon haji. Selain itu, petugas diminta untuk meminta jemaah untuk fokus beribadah haji.
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jawa Timur, Inna Mahanani, mengatakan aturan batasan usia 65 tahun menjadi tantangan. Pasalnya, petugas harus benar-benar memantau kondisi kesehatan calon haji.
"Jemaah haji kita juga harus diberikan vaksinasi meningitis secara intensif," kata Inna dalam tayangan Metro Siang di
Metro TV, Senin, 30 Mei 2022.
Calon haji yang berisiko tinggi juga perlu mendapat pendampingan dan pengawasan khusus. Mulai dari masuk asrama haji, berangkat ke Tanah Suci, dan selama berada di Tanah Suci, hingga kembali ke Tanah Air.
Baca:
Penderita Komorbid Lebih Berpotensi Terinfeksi Ulang Covid-19
Data sistem komputerisasi haji terpadu bidang kesehatan, Asrama Haji Sukolilo Surabaya, mencatat cakupan vaksinasi meningitis calon jemaah haji mencapai 1,58%. Sedangkan vaksinasi covid-19 dosis satu sebanyak 96 persen dan dosis kedua 94,3 persen.
"Selain itu, calon jemaah haji wajib tes PCR sebelum masuk asrama haji," kata Inna.
(Paulina Wijaya) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)