Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) Tasikmalaya menggelar sidak terhadap jajanan berbuka puasa atau takjil di Pasar Sindang Kasih, Ciamis.
Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) Tasikmalaya menggelar sidak terhadap jajanan berbuka puasa atau takjil di Pasar Sindang Kasih, Ciamis.

Sidak Pedagang Takjil di Ciamis, BPOM Temukan Makanan Mengandung Pewarna Tekstil

MetroTV • 13 April 2022 11:23
Ciamis: Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) Tasikmalaya menggelar sidak terhadap jajanan berbuka puasa atau takjil di Pasar Sindang Kasih, Ciamis, Jawa Barat. Loka POM Tasikmalaya menemukan sampel takjil yang mengandung pewarna kimiawi yang biasa dipakai untuk tekstil.
 
Kepala Loka POM Tasikmalaya Jajat Setia mengatakan uji makanan dilakukan untuk memastikan takjil yang dijual aman dari bahan-bahan berbahaya. Tidak mengandung borax, formalin, dan pewarna pakaian. 
 
"Saat Ramadan kita melakukan pengawasan dan pemeriksaan makanan yang akan dijadikan menu berbuka puasa. Ini upaya untuk melindungi masyarakat dari makanan yang mengandung bahan-bahan berbahaya," ujar Jajat, Rabu, 13 April 2022.

Jajat menuturkan ada 18 sampel makanan yang diuji menggunakan reagen untuk mendeteksi kandungan makanan secara cepat. Hasilnya, empat sampel dinyatakan mengandung bahan pewarna tekstil.
 
"Dari 18 jenis makanan yang diuji, sebanyak empat sampel diduga positif mengandung pewarna tekstil tekstil, yakni merah atau rhodamin b dan kuning atau methanyl yellow," tutur Jajat.
 
Baca: BBPOM Bandung Sita Ribuan Obat dan Kosmetik Ilegal
 
Ia menjelaskan makanan yang mengandung pewarna tekstil dilarang dijadikan bahan pewarna makanan. Bila dikonsumsi secara terus menerus akan sangat berdampak buruk terhadap kesehatan.
 
"Efeknya jika dikonsumsi terus menurus maka dapat menyebabkan kanker," jelas Jajat.
 
Jajat menghimbau kepada para pedagang untuk memilih bahan-bahan makanan yang sehat sebelum dijual ke masyarakat. Para pedagang juga diberi buku panduan berisi informasi cara-cara memilih bahan makanan dan menjaga makanan agar tetap sehat.
 
"Kita berikan edukasi ke para pedagang agar tidak menjual produk tersebut dan kita akan melakukan penelusuran sumber produk yang didapatkannya," ucap dia. (Muhardi).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan