Yogyakarta: Jagat maya diramaikan dengan dugaan pedagang di Malioboro Yogyakarta menjual makanan tak layak konsumsi atau sudah kedaluwarsa. Hal itu menjadi perbincangan ramai di media sosial facebook dan Instagram.
Pemilik akun facebook Endang Prasetyawati menjadi pengunggah cerita itu. Endang mengaku bersama keluarga berwisata di kawasan Malioboro. Mereka kemudian singgah di lokasi PKL yang telah direlokasi atau Teras Malioboro untuk belanja oleh-oleh.
Ia kemudian membeli oleh-oleh wingko babat, makanan dengan cita rasa manis gurih berbahan dasar ketan dan kelapa parut. Namun, saat akan dimakan ternyata makanan tersebut sudah berjamur.
"Beliau-beliau (para pedagang) bilangnya baru, masih fresh, nyatanya waktu tak buka semuanya jamuran, padahal beli dari beberapa pedagang di situ," ujar Endang, di media sosial baru-baru ini.
Baca juga: Viral Wisatawan Nekat Foto di Tengah Jalan Kawasan Tugu Jogja
Endang tak menutupi rasa kekecewaannya. Ia lantas memberi saran kepada pedagang oleh-oleh di Teras Malioboro agar rutin mengecek kondisi dagangannya, khususnya makanan yang memiliki batas waktu atau masa kedaluwarsa.
"Mohon banget ibuk2 sering2 cek dagangannya, kalau emang sudah lama yo jangan bilang masih baru dan fresh," ujarnya.
Ia juga menyesali karena membeli oleh-oleh itu sebanyak 9 tas. Oleh-oleh itu dbeli dari sejumlah pedagang di Teras Malioboro. Menurut dia, para pedagangan menyebut barang masih baru meskipun kondisi saat dibuka sudah berjamur.
"Untuk pembuat wingkonya tolong diberi tanggal kedaluwarsa. Jangan dikosongin biar pedagang dan pembeli bisa saling cek & ricek, sekian terimakasih maaf bila ada salah," jelasnya.
Unggahan tersebut hingga Senin, 21 Maret 2022 mendapat sekitar 2.500 tanggapan. Sebagian menyayangkan ketidakjujuran pedagangan.
Misalnya, pemilik akun Elisabeth Astuti mengatakan hal-hal seperti itu terkadang bisa merugikan pedagang sendiri.
"Hal-hal seperti ini malah yag kadang bikin kapok dan malah mateni (mematikan) rezekinya sendiri. Inginnya kita berbagi rezeki malah kadang dapat seperti ini. Saya pun pernah alami. Semoga saja bisa jadi masukan yang positif dan bisa lebih baik lagi agar orang nyaman dan kembali beli lagi. Kuncinya hanya golek (Mencari) rezeki sek jujur,"
Adapun pemilik akun Dhidha Agustine menilai tindakan beberapa pedagangan itu bisa merugikan pedagangan lain. Ia mengatakan hal itu bisa membuat wisatawan enggan berbelanja.
Baca juga: DIY Akan Sulap Malioboro jadi Galeri
"Merusak kepercayaan wisatawan pada semua pedagang (menyertakan ekspresi kecewa). Ngko lak (Nanti akan membuat) wisatawan jadi pada lari ke toko semua, ogah beli ke pedagang yang ngemper atau di Teras Malioboro karena was-was takut kejadian begini lagi," katanya.
Pemilik akun Luqman Johan menambahkan dirinya juga kadang berpikir demikian jika berbelanja. Ia sampai berpikir negatif terhadap pedagang.
"Kadang ada juga pedagang yangg berpikir, "Halah iki wong adoh, dudu wong kene, paling yo gur tuku pisan, sesuk wis ra ketemu maneh (Halah ini orang jaug, bulan orang sini, paling ya cuma membeli sekali, besok sudah tidak bertemu lagi)." Dan kejadian-kejadian seperti ini, atau ngepruk regopun (mematok harga tak wajar) terjadi. Semoga semakin banyak pedagang jujur," tulisnya.
Yogyakarta: Jagat maya diramaikan dengan dugaan pedagang di
Malioboro Yogyakarta menjual makanan tak layak konsumsi atau sudah kedaluwarsa. Hal itu menjadi perbincangan ramai di media sosial facebook dan Instagram.
Pemilik akun facebook Endang Prasetyawati menjadi pengunggah cerita itu. Endang mengaku bersama keluarga berwisata di kawasan Malioboro. Mereka kemudian singgah di lokasi PKL yang telah direlokasi atau Teras Malioboro untuk belanja oleh-oleh.
Ia kemudian membeli oleh-oleh wingko babat, makanan dengan cita rasa manis gurih berbahan dasar ketan dan kelapa parut. Namun, saat akan dimakan ternyata makanan tersebut sudah berjamur.
"Beliau-beliau (para pedagang) bilangnya baru, masih
fresh, nyatanya waktu
tak buka semuanya jamuran, padahal beli dari beberapa pedagang di situ," ujar Endang, di media sosial baru-baru ini.
Baca juga:
Viral Wisatawan Nekat Foto di Tengah Jalan Kawasan Tugu Jogja
Endang tak menutupi rasa kekecewaannya. Ia lantas memberi saran kepada pedagang oleh-oleh di Teras Malioboro agar rutin mengecek kondisi dagangannya, khususnya makanan yang memiliki batas waktu atau masa kedaluwarsa.
"Mohon banget
ibuk2 sering2 cek dagangannya, kalau emang sudah lama
yo jangan bilang masih baru dan
fresh," ujarnya.
Ia juga menyesali karena membeli oleh-oleh itu sebanyak 9 tas. Oleh-oleh itu dbeli dari sejumlah pedagang di Teras Malioboro. Menurut dia, para pedagangan menyebut barang masih baru meskipun kondisi saat dibuka sudah berjamur.
"Untuk pembuat wingkonya tolong diberi tanggal kedaluwarsa. Jangan dikosongin biar pedagang dan pembeli bisa saling cek & ricek, sekian terimakasih maaf bila ada salah," jelasnya.