Lebak: Sebanyak 17 kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten, dinyatakan sebagai wilayah endemik penularan penyakit demam berdarah dengue (DBD).
"Dari 17 kecamatan tercatat 195 orang teridentifikasi positif DBD dan empat di antaranya dilaporkan meninggal," kata Kepala Seksi Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Rohmat di Lebak, Senin, 4 April 2022.
Ia menjelaskan daerah endemik penularan DBD di Lebak tercatat 195 orang tersebar di 17 kecamatan yaitu Rangkasbitung 89 kasus (4 meninggal), Cibadak 33 kasus, ???????Karanganyar 15 kasus, ???????Cibeber 8 kasus, dan Cimarga 7 kasus.
Wilayah lainnya Kecamatan ???????Warunggunung 8 kasus, ???????Sajira 6 kasus, Maja 7 kasus, Curugbitung 4 kasus, Cileles 4 kasus, ???????Cipanas 4 kasus, ???????Sobang 2 kasus, ???????Cikulur 1 kasus, ???????Bojongmanik 1 kasus, ???????Bayah 2 kasus, Leuwidamar 2 kasus, dan Malingping 2 kasus.
"Kasus penularan DBD di Lebak cukup signifikan menyusul tibanya musim hujan," terang Rohmat.
Baca juga: DBD di Sikka Telan Korban Lagi, Seorang Siswa SD Meninggal
Penularan penyakit DBD, lanjut dia, akibat buruknya kebersihan lingkungan di masyarakat. Akibatnya, potensi berkembang biak nyamuk Aedes Aegepty cukup tinggi. Terlebih kondisi masyarakat yang tinggal di permukiman padat penduduk.
Karena itu, pihaknya tidak henti-henti menyosialisasikan dan edukasi untuk pencegahan penyakit DBD agar tidak menimbulkan kasus kejadian luar biasa (KLB).
"Masyarakat juga harus berperan aktif untuk mengoptimalkan budaya gotong royong dengan melaksanakan kegiatan kebersihan lingkungan dan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menutup, membakar dan mengubur (3M)," jelasnya.
Selain itu juga, pemberian abatesasi untuk membunuh jentik-jentik nyamuk DBD. Sebab, ujarnya, tindakan pengasapan atau fogging dinilai belum efektif untuk memutus mata rantai penyebaran DBD.
"Saya yakin melalui PSN dan 3M dapat mematikan jentik-jentik nyamuk, sehingga terbebas dari penyebaran penyakit yang bisa mematikan itu," katanya.???????
Ia menambahkan penyebaran DBD di Kabupaten Lebak patut diwaspadai karena diperkirakan tahun ini menjadi siklus lima tahunan.
Sepanjang Januari-Maret 2022 tercatat sebanyak 195 orang terserang DBD dan empat orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Apalagi, perkirakan BMKG beberapa bulan ke depan curah hujan cukup tinggi dengan intensitas lebat, ringan dan sedang. Curah hujan menimbulkan genangan-genangan di antaranya di tempat barang-barang bekas, bak mandi, kolam ikan, dan lainnya.
"Biasanya, nyamuk DBD itu berkembang biak pada genangan air bersih itu," jelasnya.
Lebak: Sebanyak 17 kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten, dinyatakan sebagai wilayah endemik penularan penyakit
demam berdarah dengue (DBD).
"Dari 17 kecamatan tercatat 195 orang teridentifikasi positif DBD dan empat di antaranya dilaporkan meninggal," kata Kepala Seksi Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Rohmat di Lebak, Senin, 4 April 2022.
Ia menjelaskan daerah endemik penularan DBD di Lebak tercatat 195 orang tersebar di 17 kecamatan yaitu Rangkasbitung 89 kasus (4 meninggal), Cibadak 33 kasus, ???????Karanganyar 15 kasus, ???????Cibeber 8 kasus, dan Cimarga 7 kasus.
Wilayah lainnya Kecamatan ???????Warunggunung 8 kasus, ???????Sajira 6 kasus, Maja 7 kasus, Curugbitung 4 kasus, Cileles 4 kasus, ???????Cipanas 4 kasus, ???????Sobang 2 kasus, ???????Cikulur 1 kasus, ???????Bojongmanik 1 kasus, ???????Bayah 2 kasus, Leuwidamar 2 kasus, dan Malingping 2 kasus.
"Kasus penularan DBD di Lebak cukup signifikan menyusul tibanya musim hujan," terang Rohmat.
Baca juga:
DBD di Sikka Telan Korban Lagi, Seorang Siswa SD Meninggal
Penularan penyakit DBD, lanjut dia, akibat buruknya kebersihan lingkungan di masyarakat. Akibatnya, potensi berkembang biak nyamuk Aedes Aegepty cukup tinggi. Terlebih kondisi masyarakat yang tinggal di permukiman padat penduduk.
Karena itu, pihaknya tidak henti-henti menyosialisasikan dan edukasi untuk pencegahan penyakit DBD agar tidak menimbulkan kasus kejadian luar biasa (KLB).
"Masyarakat juga harus berperan aktif untuk mengoptimalkan budaya gotong royong dengan melaksanakan kegiatan kebersihan lingkungan dan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menutup, membakar dan mengubur (3M)," jelasnya.
Selain itu juga, pemberian abatesasi untuk membunuh jentik-jentik nyamuk DBD. Sebab, ujarnya, tindakan pengasapan atau fogging dinilai belum efektif untuk memutus mata rantai penyebaran DBD.
"Saya yakin melalui PSN dan 3M dapat mematikan jentik-jentik nyamuk, sehingga terbebas dari penyebaran penyakit yang bisa mematikan itu," katanya.???????
Ia menambahkan penyebaran DBD di Kabupaten Lebak patut diwaspadai karena diperkirakan tahun ini menjadi siklus lima tahunan.
Sepanjang Januari-Maret 2022 tercatat sebanyak 195 orang terserang DBD dan empat orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Apalagi, perkirakan BMKG beberapa bulan ke depan curah hujan cukup tinggi dengan intensitas lebat, ringan dan sedang. Curah hujan menimbulkan genangan-genangan di antaranya di tempat barang-barang bekas, bak mandi, kolam ikan, dan lainnya.
"Biasanya, nyamuk DBD itu berkembang biak pada genangan air bersih itu," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)